BANJARMASIN, klikkalsel.com – Satu warga Kampung Batuah mendadak dilarikan ke Rumah Sakit menggunakan ambulan di saat heboh-hebohnya rencana penggusuran Pasar Batuah, di Jalan Vetran RT 11 dan 12, Kelurahan Kuripan, Kecamatan Banjarmasin Timur, Sabtu (18/6/2022).
Informasi dihimpun, warga setempat yang dilarikan ke rumah sakit itu berjenis kelamin perempuan, bernama Sutiam (55), warga RT 11 kawasan Pasar Batuah.
Sutiam dilarikan ke rumah sakit lantaran mendadak tidak sadarkan diri atau pingsan saat warga tengah heboh mempertahankan Pasar Batuan agar tidak digusur oleh petugas yang telah bersiap di sekitar lokasi.
“Mungkin tekajut ini,” kata kakak Sutiam yang bernama Tarti (57).
Menurut Tarti, adiknya itu sebelumnya tidak sakit, namun diduga hanya terkejut melihat kondisi warga dan banyaknya petugas di kawasan Pasar Batuah.
“Dia tidak garing (sakit), baru saja kayak ini,” tuturnya.
Sontak, Sutiam menarik perhatian warga yang langsung membawanya menggunakan mobil ambulan yang sudah standby di kawasan tersebut menuju rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.
Baca Juga : Pesan Habib Fathurrahman Bahasyim Kepada Ibnu Sina Saat Mendatangi Penggusuran Pasar Batuah
Baca Juga : Jika Pemko Ngotot, Warga Batuah Akan Lakukan Somasi
“Terkejut saya, namanya juga adik,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Tarti yang sehari hari adalah pedagang jamu keliling itu berharap agar permasalahan ini cepat selesai dan tidak ada penggusuran di tempat tinggalnya.
“Saya perantauan sudah 45 tahun tingal di sini dari bujang halus hingga punya cucu 4, kalau digusur kemana lagi, kasihan rakyat,” tuturnya.
Tarti sendiri mengaku dirinya tidak mau pindah, karena untuk keluarga sendiri katanya jauh.
“Kada handak (mau) pindah, kemana juga pindah keluarga jauh, saya ini perantauan. Untuk makan sehari harus jualan jamu keliling,” terangnya.
Pantauan klikkalsel.com saat ini belum ada tindakan dari tim gabungan mulai melakukan aksi pembongkaran (eksekusi) Pasar Batuah.
Sementara personil gabungan masih standby di lokasi Jalan Veteran, begitu juga satu unit alat berat eksavator yang berada di kawasan tersebut.
Sedangkan sebagian warga memilih duduk memblokade jalan masuk pasar sembari melantunkan selawat. (airlangga)
Editor: Abadi