Demi Sekolah, Pelajar SD Menantang Maut Meniti Jembatan Berbahaya

Demi menuju kesekolah, tampak beberapa pelajar SD Negeri Karya menantang maut dengan meniti jembatan miring diatas ketinggian 10 diatas permukaan sungai. (foto : rizqon/klikkalsel)

MARABAHAN, klikkalsel – Kondisi jembatan di Desa Karya Baru Kecamatan Tabunganen Kabupaten Barito Kuala (Batola) rusak parah. Walau lantainya miring dan terancam ambruk, akibat enam tiang penahan patah ternyata tak menciutkan nyali anak-anak setempat, yang tetap melintasi jembatan membahayakan tersebut.

Di atas ketinggian sekitar 10 meter dari permukaan Sungai Tabunganen, tampak beberapa pelajar SD Negeri Karya meniti jembatan miring,cukup curam tersebut.

Baca Juga : Dua Jembatan di Tabunganen Miring dan Putus

Dari pantaun klikkalsel.com, tangan mereka pun terlihat memegang erat bagian pagar jembatan, agar tidak terjatuh ke sungai.

Sebab, saat jembatan miring itu dilintasi, mengakibatkan bergoyang. Meski dibayangi rasa takut, mereka tepaksa menyebarangi jembatan, sebagai akses menuju ke sekolah dan pulang ke rumah. Lantaran, jarak akses lain harus memutar dan dirasa cukup jauh beberapa kilometer, untuk menuju ke sekolah dan pulang ke rumah.

“Sekolah di SDN Karya Baru, setiap hari lewat sini. Tadi ada rasa takut, berjalan sambil memegang pagar jembatan (red),” ucap Muhammad Munir, siswa kelas 6 SD kepada klikkalsel.com, Rabu (23/1/2019).

Sementara itu, jembatan miring kayu ulin sepanjang 120 meter akses penghubung warga RT 3 dan 7 Desa Karya Baru Kecamatan Tabunganen, Batola ini tetap dilintasi sejumlah warga setempat. Padahal, cukup membahayakan ditakutkan mengakibatkan terjadi kecelakaan.

Sedangkan, kepada desa setempat, Muhammad Tarmidi telah mengimbau warga untuk tidak melintasi jembatan miring tersebut. Ia pun mengaku tak bisa berbuat banyak, karena tak setiap saat dapat memantau aktivitas warga.

“Sudah kita imbau menyeberang sungai menggunakan jukung (sampan), karena kondisi jembatan membahayakam. Kalau ibu-ibunya meraka menurut saja, yang susah ini para anak-anak. Saya harapkan para orang tua turut menjaga dan melarang,” ucapnya.

Untuk diketahui, Dua buah jembatan kayu ulin di Desa Karya Baru Kecamatan Tabunganen Kabupaten Batola, mengalami kerusakan parah. Lantaran, tiang jembatan patah setelah tak mampu menahan hantaman tumpukan sampah sungai yang hanyut terbawa arus deras, pada Minggu (20/1/2019) lalu. (rizqon)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan