Debat Kandidat Walikota – Wakil Walikota Banjarmasin, Panelis Uji Visi Misi Paslon

Debat Kandidat Walikota Banjarmasin
Debat Kandidat Walikota Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Debat pertama pasangan calon (paslon) Walikota – Wakil Wakil Walikota Banjarmasin, sejumlah paslon diberikan pertanyaan terkait visi misi masing-masing.

Seperti Pasangan Calon nomor urut 1, Abdul Haris Makkie dan Ilham Nor, yang diberikan pertanyaan terkait kesejahteraan Guru, khususnya guru Honorer di Banjarmasin.

Menurut Calon Walikota Banjarmasin nomor urut 1, Abdul Haris Makkie, ia mengatakan bahwa kesejahteraan guru di Banjarmasin harus benar-benar diperhatikan.

Meskipun sesuai dengan peraturan bahwa pihak sekolah tidak diperkenankan untuk mengangkat guru honorer untuk mengisi posisi jabatan guru yang berstatus ASN.

“Bagaimanapun guru harus selalu ada, untuk itu kita harus bersinergi, dengan perguruan tinggi yang mencetak tenaga pengajar,” ujarnya.

“Meskipun mereka tidak bisa menerima gaji, apapun alasannya itu adalah tanggung jawab pemerintah. Tentu kita harus mencarikan solusi terbaik agar kebutuhan tenaga pengajar tetap terpenuhi,” jelasnya.

Sementara untuk Pasangan Calon nomor urut 2, Ibnu Sina dan Arifin Noor diberikan pertanyaan terkait, upaya penyejahteraan kaum lansia di kota Banjarmasin.

Menurut Ibnu Sina, bahwa hal tersebut sudah masuk dalam misi mereka nomor 4 untuk meningkatkan martabat dan pengelolaan infrastruktur yang terintegrasi dalam penataan ruang dan lingkungan.

Sebagaimana Banjarmasin di masa kepemimpinannya sudah mendapatkan predikat kota layak huni, dan menjadi kota pertama yang mencetus road map menuju kota inklusi di Indonesia

“Tidak ada satupun yang tertinggal untuk menikmati kota Banjarmasin, Disabilitas kah dia, Lansia kah dia, mengapa kita gabungkan itu, karena semakin lansia seseorang, maka akan disabilitas dia,” tutur Ibnu Sina.

Kemudian Paslon nomor urut 3, Khairul Saleh dan Habib Muhammad Ali Al Habsy, disodorkan pertanyaan terkait permasalahan pertanahan di Banjarmasin, termasuk masalah pengelolaannya.

Menurut, Khairul Saleh, hal tersebut sebenarnya sudah diatur dalam peraturan pemerintah, dan menurutnya dalam melakukan pembangunan di kota Banjarmasin bukan sesuatu hal yang mudah. Pasalnya di Banjarmasin sendiri merupakan kota tua, yang sudah tidak ada lagi lahan yang potensial.

Untuk itu, menurutnya program pengadaan tanah di Banjarmasin ini setiap tahunnya harus dilakukan. Misalnya berkaitan dengan pembangunan.

“Saya pernah menjadi ketua pembebasan lahan kota Banjarmasin dan Alhamdulillah berakhir Happy Anding dan tanpa masalah. Artinya untuk melakukan pengadaan tanah tersebut kita harus menjalankannya dengan aturan yang sudah ditentukan,” imbuhnya.

Sedangkan untuk Paslon nomor urut 4, yakni Ananda dan Mushaffa Zakir, pasangan termuda dari 3 paslon lain ini disodori pertanyaan terkait, penataan kota Banjarmasin yang memiliki struktur topografi yang datar, dan berada di bawah permukaan laut.

Yang mana apabila dalam kondisi tertentu sejumlah kawasan di Banjarmasin akan terendam banjir, dikarenakan pengelolaan drainase di Banjarmasin masih menjadi kendala.

Hal ini ditanggapi Calon Walikota Banjarmasin Nomor urut 4, Ananda, bahwa apabila ia mendapatkan amanah untuk menjadi Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin, maka pihaknya akan mencari terobosan-terobosan baru untuk mengatasi permasalahan tersebut.

“Segala sesuatu harus melalui perencanaan yang matang, jadi apabila suatu proyek dikerjakan pasti ada perencanaan di dalamnya, dan harus dilaksanakan oleh orang yang benar-benar kompeten di bidangnya,”ucap Ananda.

Selain itu, calon Wakil Walikota Banjarmasin, nomor urut 4, Mushaffa Zakir, menambahkan bahwa, permasalahan tersebut sebenarnya bisa diatasi, dengan memanfaatkan rumah panggung, yang mana rumah panggung tersebut bisa memberikan drainase alami. Dengan kondisi topografi kota Banjarmasin.

“Kita sudah ada perda rumah panggung, dan rumah panggung itu bawahnya bisa menjadi drainase alami, yang tidak perlu melibatkan pemerintah dalam membikin drainase baru di lingkungannya,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan