Covid-19 Meningkat, ULM Lakukan Perkuliahan dengan Penyesuaian

Pintu masuk ULM Banjarmasin (dok, klikkalsel.com)

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Memasuki awal semester genap tahun akademik 2021/2022, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang rencananya akan melakukan Perkuliahan Tatap Muka (PTM) penuh atau 100 persen, kini mengalami penyesuaian karena kasus Covid-19 kembali meningkat.

Wakil Rektor I Bidang Akademik, ULM, Prof Aminuddin Prahatama Putra menjelaskan, bahwa pelaksanaan perkuliahan di ULM sepenuhnya diserahkan ke masing-masing fakultas. Artinya bisa saja dilaksanakan full daring dan luring, maupun tatap muka sepenuhnya.

“Dipersilahkan untuk melaksanakan PTM kepada fakultas-fakultas, sepanjang itu tetap diiringi dengan protokol kesehatan yang ketat,” katanya. Selasa (8/2/2022).

Untuk itu, pihaknya juga sudah meminta pimpinan fakultas agar prokes benar-benar diimplementasikan dengan baik.

Namun, jika ditemukan kasus Covid-19 saat proses PTM berjalan, pihaknya juga telah menyatakan kepada masing-masing pimpinan fakultas untuk bisa menghentikannya sementara.

“Bila ada yang positif dari hasil pemeriksaan, maka mohon dihentikan dulu, kemudian dilakukan tracking, baru setelah itu sterilisasi. Minimal empat sampai lima hari, baru dimulai kembali,” ujarnya.

Baca Juga : Dua Kasus Ditemukan, Banjarbaru Siapkan Langkah Hadapi Varian Omicron

Baca Juga : Kasus Pertama Omicron di Banjarmasin Ditemukan, Dinkes Ambil Kesimpulan Penularan Lewat Transmisi Lokal

Sementara itu, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), hanya melakukan perkuliahan secara tatap muka terbatas, yakni 50 persen daring dan 50 persen luring.

Dijelaskan Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan FISIP, Dr Nasruddin, bahwa langkah tersebut diambil atas dasar perhitungan fasilitas

“Kalau PTM penuh, tentu harus menyediakan banyak ruang perkuliahan, sebab secara aturan kelas hanya boleh berisi maksimal 50 persen dari kapasitas. Berkaitan hal itu kami memilih PTM terbatas,” jelasnya.

Sebelumnya ujar Dr Nasruddin pihaknya sudah mempersiapkan fasilitas untuk melaksanakan PTM penuh, melalui sejumlah perbaikan ruang perkuliahan.

Sebab ujar Dr Nasruddin saat bencana banjir awal tahun 2021 lalu, banyak ruang kelas yang mengalami kerusakan.

“Padahal sudah kami persiapkan, karena banyak kelas yang rusak karena banjir tahun lalu. Tetapi kemudian ada kelonggaran dari Rektor, mengingat kasus covid-19 yang mengalami peningkatan, sehingga kami memilih PTM terbatas, meski mahasiswa sangat mengidamkan PTM penuh,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi