Covid-19 di Banjarmasin Naik Jadi 828 Kasus, Omicron Belum Ada di Banjarmasin

Tim Satgas Covid-19 Banjarmasin memarkan bahwa Omicron belum terdeteksi di Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Lonjakan kasus Covid-19 di Banjarmasin meningkat tajam, Minggu (6/2/2022), jumlah kasus terkonfirmasi positif di Banjarmasin sudah sebanyak 828 kasus aktif.

Bahkan kasus varian baru yakni Omicron terindikasi sudah ada di Kalsel. Indikasi tersebut tidak ditemukan di Banjarmasin, hal ini disampaikan oleh pihak Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin.

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina yang didampingi, Kapolresta Banjarmasin, Kombes Pol Sabana Atmojo, Kasdim 1007/Banjarmasin, Letkol Arm Agung Nugroho dan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengatakan bahwa sampai saat ini belum di temukan bahwa kasus Omicron terdeteksi di Banjarmasin.

“Kami sudah mengikuti video conference dengan pak Presiden Jokowi mengenai arahan langsung Omicron dan Covid-19 secara keseluruhan,” ujarnya, Senin (7/2/2022).

Baca Juga : Covid-19 di Banjabaru Meningkat, Pemko Akan Bahas Aturan Penanganan Antisipasi Lonjakan

Baca Juga : Belasan Siswa SMP di Banjarmasin Terpapar Covid-19, Zainal Hakim : Semoga Tidak Terjadi Lonjakan

Konsentrasinya dalam video conference bersama dengan Presiden RI, Joko Widodo tersebut lebih memfokuskan ke Jawa dan Bali.

“Jadi di Banjarmasin masih belum terkonfirmasi. Karena sesuai informasi Plt Kadinkes tadi kita juga sudah ada memasukan sebanyak 17 sampel se Kalsel. Tapi masih belum ada yang konfirm positif,” bebernya.

Meski belum ada kasus terkonfirmasi terkait Omicron, Ibnu Sina menjelaskan bahwa pihaknya akan tetap melakukan percepatan vaksinasi dan tetap menegakan protokol kesehatan.

“Jadi penekanan yang di sampaikan oleh Pak Presiden tadi hanya dua hal itu,” ungkapnya.

“Vaksinasi kita genjot terus. Saat ini sudah mencapai 84 vaksinasi secara keseluruhan. Tapi kita akan terus menggenjot untuk vaksinasi lansia. Karena saat ini masih 49 persen,” sambungnya.

Untuk itu ia berharap agar langkah-langkah percepatan sesuai intruksi Presiden tersebut bisa segera di laksanakan.

“Dari riset yang didapatkan 65 persen yang terpapar Omicron merupakan orang yang masuh belum lengkap vaksinasinya,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran