Coretan Dinding Antara Seni dan Tanggapan Miring

Salah satu coretan didinding dikawasan Kayu Tangi Banjarmasin, (Foto : Azka/Klikkalsel)

JIKA menelusuri Kota Banjarmasin, bangunan sudut-sudut kota dan tembok tembok, baik yang berada di tepi jalan maupun dalam suatu komplek dan gang kecil, ditemukan coretan-coretan atau berupa gambar.

Tentunya sebagian orang memiliki tanggapan yang berbeda terhadap coretan atau gambar tersebut. Ada yang dianggap menggangu, namun ada pula yang merasa senang dengan coretan tersebut.

Hendra Cipta seorang seniman lokal mengatakan, ada tiga jenis coretan atau lukisan yang biasa terlihat di dinding banguan, yakni Vandalisme, Grafiti dan Mural.

Menurutnya, ketiganya memiliki pesan yang berbeda, contoh Vandalisme, coretan yang tak jelas bersifat merusak dan menghancurkan hasil karya orang tanpa ada unsur keindahan atau pesan tersirat bahkan hanya sekedar corat-coret.

Graffiti kata dia, coretan di dinding dengan mempertimbangkan komposisi warna, garis, bentuk dan volume untuk menuliskan kata, simbol atau kalimat tertentu.

Sedangkan Mural adalah lukisan yang dilukis pada bidang permanen seperti tembok, dinding dan sejenisnya yang bisa memberikan isu hangat dalam masyarakat.

“Kalau saya melihat, coretan coretan tersebut bagai mana pesan yang disampaikan,” katanya Selasa (15/1/2019).

Grafiti dan Mural biasanya digambar mereka yang benar-benar ahli dalam memggunakan cat semprot dan cat yang kuat.

“Kadang harus disket dulu untuk menggambar Garfiti dan Mural tersebut,” tambah Hendra.

Sementara Karsi, salah seorang warga Kayutangi, Banjarmasin Utara mengatakan, coretan yang berada di dinding tembok seperti di kawasan Kayutangi, Perempatan S. Parman dan dijembatan Kayutangi kurang begitu bagus. Sebab ditambahkannya, selain pesan yang digambarkan tidak jelas bahkan membuat kotor dinding.

“Saya tidak senang dengan coretan yang ada di tepi jalan, sebab kesannya kurang rapi dan bersih,” katanya.

Gambar Grafiti dan Mural banyak terlihat seperti di Jalan Tanjung Maya, diatas Bangunan Pasar Baru, Perempatan S Parman dan Kawasan kayutangi.(azka)

Editor : Alfarabi

Tinggalkan Balasan