Cegah Tindakan Bullying, DPPPA Gencarkan Sosialisasi di Sekolah

Kepala UPTD PPA Banjarmasin, Susan saat menyampaikan sosialisasi Bullying di SMPN 8 Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Menekan tindakan bullying di tingkat sekolah, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Banjarmasin melakukan sosialisasi.

Terhitung sejak awal Januari 2024, DPPPA Banjarmasin sudah melakukan sebanyak enam kali sosialisasi ke sekolah-sekolah, baik tingkat PAUD hingga SMA di Banjarmasin.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Kota Banjarmasin, Susan menyampaikan, sosialisasi sangat perlu di lakukan untuk menghindarkan anak-anak dari tindakan bullying.

“Tadi pagi kita melakukan sosialisasi masalah bullying sekolah di SMPN 8 Banjarmasin, khusus untuk siswa kelas VII dengan jumlah siswa sebanyak 270 orang,” ujarnya, Senin (29/1/2024).

Ia menjelaskan kenapa sosialisasi pencegahan ini semakin ditingkatkan, lantaran tindakan bullying di sekolah-sekolah itu sangat sering terjadi.

Baca Juga Gelar Program Pencegahan Aksi Bullying, DP3A Gelar Sosialisasi ke Sekolah

Baca Juga Perbedaan Pencabulan dan Pemerkosaan di Mata Hukum

“Jadi kita memberitahukan kepada para siswa bahwa tindakan bullying itu adalah suatu pelanggaran,” jelasnya.

“Sehingga harus mereka sadari ada batasan-batasan untuk bercanda. Karena tanpa mereka sadari olok-olokan yang sering mereka lakukan itu adalah salah satu tindak bullying,” sambungnya.

Menurutnya tindakan tersebut sangatlah membahayakan bagi para siswa, baik itu pelaku bullying atau korban bullying itu sendiri.

“Tindakan bullying itu berkaitan dengan kesalahan yang bisa di bawa hingga ke ranah pidana,” terangnya.

“Untuk menghindari hal itu, kita melakukan sosialisasi ini agar ada pendekatan dan mereka mengerti tindakan bullying itu apa saja jenisnya,” tambahnya.

Selain itu, dalam kegiatan sosialisasi di SMPN 8 tersebut, ia juga menyampaikan berbagai dampak dari tindakan bullying, baik untuk pelaku, korban maupun teman-teman di sekitarnya yang melihat tindakan tersebut.

“Pengaruhnya sangat besar, dan mereka tindak menyadari bahwa hal itu sangat berbahaya bagi mental dan psikis mereka sebagai seorang siswa,” ungkapnya.

Susan juga mengatakan bahwa tindakan bullying yang paring sering terjadi di sekolah yakni bullying fisik dan psikis.

“Kalau tindakan bullying fisik itu kan biasanya ada sekelompok yang merasa lebih kuat atau lebih berpengaruh, sehingga mereka melakukan tindakan seperti menendang, memukul atau mencubit,” ucapnya.

“Kalau untuk psikis, biasanya dengan olok-olokan yang terus menerus, misalkan mengatakan kamu jelek atau sebagainya. Tapi hal itu bisa membuat si korban merasa tersakiti,” tambahnya lagi.

“Jadi dalam sosialisasi tadi kita paparkan bahwa hal-hal seperti itu merupakan tindakan yang tidak dibenarkan,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran