Batola  

Bupati Batola Pimpin Upacara Peringatan Proklamasi 17 Mei 1949 Bersama Jajaran

Bupati Batola Hj Noormiliyani pimpin upacara peringatan HUT Ke-73 Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahan Kalimantan di Batola

MARABAHAN, klikkalsel.com – Bupati Barito Kuala (Batola) Hj Noormiliyani AS bersama jajaran aparatur pemerintah Kabupaten Batola menggelar Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-73 Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan, di Halaman Kantor Setdakab Batola, Selasa (17/05/2022).

Bertindak sebagai Inspektur Upacara Bupati Hj Noormiliyani AS dan Komandan Upacara Kapten Inf Tri Hendro W, serta Perwira Upacara Kapten CPL Dwi Suhandiwan. Upacara tersebut berlangsung hikmat yang turut diikuti Wakil Bupati H Rahmadian Noor, Ketua DPRD Saleh, seluruh anggota forkopimda, Sekda H Zulkifli Yadi Noor, para pimpinan organisasi wanita, para pimpinan SKPD, para pejabat eselon III, IV, pasukan TNI, Polri, Satpol-PP, dan pasukan Korpri.

Upacara diawali pembacaan sejarah singkat berdirinya Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan oleh Serka Husen, yang kemudian dilanjutkan pengibaran bendera merah putih oleh tiga anggota TNI.

Selanjutnya Bupati Batola Hj Noormiliyani, memimpin pembacaan teks Pancasila yang kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Pembukaan UUD 1945 oleh Sertu Sahrir, dan Pembacaan Teks Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan oleh Sertu Warmanto.

Dalam sambutannya Bupati Batola Hj Noormiliyani membacakan sambutan tertulis oleh Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor yang mengatakan, bahwa Peringatan HUT Proklamasi Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan yang ke-73 ini, mengandung banyak pelajaran yang dapat dipetik dan diambil hikmah.

Peringatan, juga menjadi momentum dalam menggali dan menghayati nilai-nilai perjuangan Brigjen Hasan Basry dalam membela dan mempertahankan NKRI.

Baca Juga : Usai Serahkan SK 196 CPNS, Begini Pesan Bupati Batola

Baca Juga : Bupati Batola Tinjau Vaksinasi di Pulau Alalak

“Sejenak mari kita membuka kembali catatan sejarah perjuangan rakyat Kalimantan sebagaimana peristiwa besar Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan yang menjadi corong api semangat perjuangan mempertahankan NKRI kala itu,” ujarnya.

Peristiwa besar pembacaan proklamasi pada tanggal 17 Mei 1949 di Kandangan yang dibacakan dan ditandatangani langsung Brigjen Hasan Basry atas nama rakyat Kalimantan Selatan itu, menyatakan Kalimantan Selatan bagian yang tak terpisahkan dari wilayah Republik Indonesia.

“Jauh sebelum peristiwa itu, sebenarnya semangat rakyat Kalimantan melawan penjajahan Belanda terus tumbuh di kota-kota maupun di desa-desa,” jelas Gubernur yang dibacakan Bupati Batola.

Kemudian, kata dia, perlawanan bisa dilihat dari setiap lapisan masyarakat mulai pegawai pemerintah, buruh, perawat, sampai pembantu rumah tangga melakukan gerakan tidak masuk kerja. Bahkan, sebagian dari mereka memilih bergabung dengan para pejuang dengan mengangkat senjata.

Untuk mengakomodir para gerilyawan, lanjut gubernur, Hasan Basry berinisiatif mengadakan rapat dan mengambil keputusan akan perlunya didirikan pemerintahan militer namun rapat tersebut diserang militer Belanda.

Kemudian pada rapat berikutnya yang digelar 17 Mei 1949 akhirnya diputuskan berdirinya Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan dan resmi menjadi bagian dari Angkatan Perang Republik Indonesia.

“Mari jadikan sejarah Proklamasi 17 Mei 1949 di Kalimantan Selatan ini menjadi satu catatan yang sangat bermakna sebagai cermin bagi kita bahwa gerilya rakyat Kalimantan Selatan di bawah komando Brigjen Hasan Basry meninggalkan jejak sejarah yang sangat berharga untuk direnungi dan diteladani,” pintanya.

Di momentum peringatan HUT ke-73 Proklamasi Gubernur Tentara ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan ini pula gubernur mengajak hendaknya jangan hanya bertujuan untuk mengenang sejarah perjuangan dan kepahlawanan.

“Namun, diharapkan menjadi ruang introspeksi bahwa bukan apa yang telah diberikan bangsa dan negara namun sejauh mana dapat melanjutkan perjuangan yang dirintis para pendahulu,” pungkasnya. (adv

Editor: Abadi