MARTAPURA, klikkalsel.com – Para petani di Dusun Takuti Muara, Desa Banua Anyar, Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan mengalami kerugian jutaan rupiah setelah bibit padi mereka busuk akibat banjir yang melanda wilayah tersebut selama hampir sebulan terakhir.
Luapan air Sungai Martapura yang keruh dan berlumpur menjadi penyebab utama kerusakan bibit padi. Kondisi ini memaksa para petani untuk menunda masa tanam mereka tahun ini.
Awliyah, seorang petani dengan lahan sawah seluas 15 hektar, mengungkapkan bahwa dirinya telah mengalami kerugian hingga 6 juta rupiah akibat dua kali gagal menyemai bibit padi. “Setiap kali menyemai bibit, saya mengeluarkan biaya sekitar 3 juta rupiah. Ini sudah dua kali gagal, jadi total kerugian mencapai 6 juta rupiah,” ujarnya saat ditemui di sawahnya, Sabtu (15/02/2025).
Baca Juga Jaga Kualitas Padi, Distan Banjar dan Petani Musnahkan 4.705 Ekor Tikus di Martapura Timur
Baca Juga Akibat Banjir Petani Cabai Rugi Hingga Puluhan Juta Rupiah di Batola
Meskipun mengalami kerugian besar, Awliyah tidak menyerah. Ia kembali mencoba menyemai bibit padi dengan jenis yang lebih cepat panen. “Kami mencoba lagi dengan bibit yang lebih cepat panen, sekitar 4 bulan, karena khawatir dimakan tikus,” katanya.
Ketua RT 05 Dusun Takuti Muara, yang juga seorang petani, menambahkan bahwa kejadian ini telah merugikan banyak warganya. “Ada ratusan hektar lahan persawahan di desa ini yang mengalami gagal tanam. Kerugiannya tidak hanya materi, tapi juga tenaga para petani,” ungkapnya.
Para petani di Dusun Takuti Muara berharap pemerintah daerah dapat memberikan bantuan dan solusi untuk mengatasi masalah ini, serta mencegah kerugian lebih lanjut di masa depan.
Meminjam data yang dikeluarkan Dinas Pertanian Kabupaten Banjar, bencana banjir telah merendam sekurangnya 649,50 hektar lahan pertanian. (Mada)
Editor: Abadi