BANJARMASIN, klikkalsel – Kasus dugaan hutang-piutang yang menyeret Bupati Balangan Ansharuddin sudah dihentikan penyidik Polda Kalsel.
Walau sudah dihentikan, sampai sekarang Ansharuddin belum ada upaya memenuhi kewajiban untuk membayar hutang kepada Supian Sauri, selaku pihak yang dirugikan dan sempat mengadu ke Polda Kalsel.
Ketika dihubungi Asharuddin berjanji segera membayar hutang tersebut. “Insya Allah kami akan bayar bertahap,” ujar Ansharuddin singkat.
Toh begitu, Supian Sauri tidak begitu percaya saja. Bahkan melalui pengacaranya Ernawati berencana mengarak perkara tersebut ke Markas Besar Polisi Indonesia (Mabes Polri) di Jakarta.
“Kita akan secepatkan melaporkan hutang Rp7,5 miliar yang belum dibayar Ansharuddin ke Mabes Polri,” ujar Ernawati, kuasa hukum Supian Sauri, Rabu (31/1/2018).
Sebelum itu, Ernawati terlebih dulu menyambangi penyidik Polda Kalsel yang menangani kasus ini. Alasannya hingga kini kepolisian tak juga melayangkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP).
“SP2HP wajib diterima pelapor. Namun hingga kini pihaknya tak menerima surat tersebut,” papar pengacara perempuan ini.
Menurut Erna, Asharuddin yang saat ini masih mengemban tugas sebagai Bupati Balangan sudah dua kali berjanji membayar hutang tersebut. “Kita sayangkan Ansharuddin ingkar janji,” ungkapnya.
Sebenarnya kasus ini, cetusnya, bisa mengarah ke pidana. Sebab sewaktu meminjam Ansharuddin mengaku uang tersebut untuk membuka usaha.
Kenyataannya digunakan untuk kemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Balangan 2015 lalu.
Bukan itu saja, tekannya, janji membayar yang tak ditepati pun termasuk perbuatan yang sangat merugikan pelapor (Supian Sauri). Apalagi jumlah pinjamam tak tanggung-tanggung Rp7,5 miliar.
Padahal, Bupati Balangan itu pernah berjanji akan membayar hutangnya akhir Januari 2018. Namun hingga kini tak juga ada kabar ia membayar hutang.(elo syarif)
Editor : Farid
