Belum Ada Titik Temu, Kubu Pegustian Kembalikan Pengelolaan Makam Sultan Suriansyah ke Pemko

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kisruh perebutan hak kelola makam Sultan Suriansyah, masih belum ada titik terang, ada 3 kubu masih kekeuh mempertahankan argumen mereka masing-masing.

Salah satu kubu perebutan sengketa hak kelola makam, yakni kubu pegustian Raja Banjar, melalui Gusti Nur Aina yang merupakan salah satu keturunan Sultan Suriansyah yang ke-15 ini, mengaku bahwa sebelumnya sudah mengelar rapat koordinasi bersama Pemko Banjarmasin dan seluruh kubu.

Rapat koordinasi tersebut berakhir dengan keputusan bersama untuk menyerahkan ke pengelolaan makan Sultan Suriansyah keseluruhan pada Pemko Banjarmasin.

“Terakhir pada 7 Juli itu kita sudah rapat setengah kamar. Hingga akhirnya kita sepakat menyerahkan ke Pemko Banjarmasin,” tuturnya, Jumat (9/7/2021).

Melihat aksi unjuk rasa yang dilakukan salah satu pihak kubu kemarin, pihaknya mengaku kecewa atas tuntutan dari H Maulana yang mempertanyakan silsilah keturunan zuriat Sultan Suriansyah kepada mereka.

“Tidak perlu pembuktian dengan test DNA dan lainnya. Toh sejarah juga telah dijelaskan. Mereka kurang membaca makanya kami minta mereka baca sejarah dulu,” terangnya.

Sementara itu, Gusti Syarif menambahkan bahwa sebelumnya sempat diputuskan kepengurusan makan Sultan Suriansyah untuk dibentuk dalam sistem formatur dan sempat disepakati.

Namun hasil tersebut kembali dipermasalahkan hingga kesepakatan tersebut dibatalkan dan kembali mengelar rapat pada 7 Juli bersama Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kota Banjarmasin.

“Dibentuk formatur itu dibatalkan karena dari kubu itu tidak terima Gusti Nur Aina sebagai Ketua kepengurusan sedangkan beliau hanya Wakil sehingga kita rapat lagi dan putuskan diserahkan saja pada Pemko,” jelasnya.

Sehingga, pihak kubu Pegustian Raja Banjar ini, mengaku kecewa dengan tindakan yang dilakukan H Maulana yang kembali memperumit polemik makan Sultan Suriansyah ini.

Padahal menurutnya dengan keputusan terakhir tersebut, polemik ini bisa berakhir dengan baik dan dikelola bersama-sama.

“Dengan diserahkan ke pengelolaan ke Pemko maka permasalahan ini berakhir. Tidak ada lagi kubu-kubu tapi bersama-sama kita kelola. Kalau diperumit seperti ini, gimana makam Sultan Suriansyah bisa dilakukan pembangunan untuk lebih baik,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran