Bawaslu Banjarmasin, Ajak Pemilih Pemula di Panti Asuhan Awasi Pilkada 2020

Bawaslu Banjarmasin
Bawaslu Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Banjarmasin kembali melakukan sosialisasi dengan mengajak sejumlah pemilih pemula yang ada di panti asuhan untuk melakukan pengawasan pemilihan partisipatif di Pemilihan Walikota Banjarmasin 2020.

Sosialisasi yang digelar di ballroom Hotel GSign tersebut diikuti puluhan remaja dari berbagai panti asuhan di Banjarmasin, Selasa (24/11/2020).

Komisioner Bawaslu kota Banjarmasin, Kordiv Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga, Rahmadiansyah mengatakan, bahwa dengan melakukan sosialisasi ini, Bawaslu mengajak kepada masyarakat untuk menjadi pengawas partisipatif.

“Kita mencoba mengajak unsur-unsur kemasyarakatan untuk bisa ikut menjadi pengawas di Pilkada ini,” ucapnya.

Dengan dilakukannya sosialisasi ini ia mengungkapkan bahwa peran masyarakat dalam menjadi pengawas partisipatif sangat diharapkan guna menjadikan Pilkada yang bersih dan bermartabat.

“Dengan menjadi pengawas partisipatif, mereka bisa turut mengawasi jalannya Pilkada ini, dengan sesuai aturan yang ada, dan meminimalisir terjadinya pelanggaran-pelanggaran di lapangan,” jelasnya.

Rahmadiansyah juga mengungkapkan alasan menggaet pemilih pemula yang berada di panti, lantaran menurutnya, ada kemungkinan para pemilih-pemilih pemula di panti ini masih kekurangan pemahaman terkait pengawasan Pilkada.

“Mereka-mereka yang di panti ini mungkin saja kurang, pengetahuannya berkenaan dengan kepemiluan atau pilkada ini. sehingga kita ajak mereka kesini dan diberikan pemahaman terkait pengawasan pilkada dan pencoblosan itu nanti,” tuturnya.

Dari sosialisasi ini, Rahmadiansyah berharap agar para pemilih pemula ini bisa memahami apa itu Pilkada, Pemilu dan apa itu Hak Pilih.

“Jadi keinginan kita mereka memahami sejumlah hal, termasuk yang paling penting adalah memahami apa itu hak pilih,” imbuhnya

“Hak pilih itu merupakan hak dasar mereka untuk memilih siapa pun yang menurut mereka terbaik dan terhindar dari pengaruh atau intimidasi politik, seperti politik sara, politik identitas dan politik uang,” pungkasnya. (fachrul)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan