BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kasus jangka waktu Vaksinasi Drop Out (DO) banyak terjadi di Kota Banjarmasin. Hal tersebut diketahui setelah adanya laporan dari petugas Puskesmas.
Berdasarkan SE Kemenkes Nomor SR.02.06/2/921/2022, drop out (DO) vaksin adalah masyarakat yang belum mendapat suntikan vaksin dosis kedua lebih dari enam bulan sejak vaksinasi dosis pertama. Begitu juga dengan dosis kedua.
Disampaikan kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Muhammad Ramadhan, bahwa Ia mendapatkan laporan dari petugas puskesmas banyaknya warga yang masa vaksinasinya masuk ke tahap DO.
“Dari informasi kawan-kawan Puskesmas jumlah warga yang vaksinnya DO banyak, tapi untuk angka pastinya masih belum saya pegang,” ungkapnya.
Ia menjelaskan terdapat dua kemungkinan yang membuat dosis vaksin warga tersebut mengalami DO.
“Pertama, warga yang bersangkutan memang lupa menjalani vaksin tahap selanjutnya selama enam bulan. Kedua, bisa juga karena faktor kekosongan vaksin,” ujarnya.
Baca Juga : Stok Vaksin Kosong, Kedatangan 1.000 Dosis Masih Ditunggu
Baca Juga : Kakanwil Kemenag Kalsel Berharap Jatah Vaksin Meningitis Ditambah
Status vaksin yang sudah DO sendiri ditentukan oleh sistem dan bisa dilihat langsung di aplikasi Peduli Lindungi.
“Jika di aplikasi menunjukkan sudah melewati jangka enam bulan dari vaksin sebelumnya. Maka warga yang bersangkutan terpaksa mengulang lagi,” ujarnya.
Mengulang dosis vaksin yang ia maksud itu bukan berarti mengulang ke dosis pertama. Tapi hanya mengulang dosis terakhir yang dijalani.
“Bukan mengulang dari dosis pertama,” tambahnya.
Karena itu, Ramadhan mengimbau agar masyarakat bisa melakukan vaksinasi sampai ke dosis booster agar imun tubuh bisa terbentuk sempurna dalam menghadapi risiko paparan virus Covid-19.
Pasalnya, saat ini Dinkes Banjarmasin mendatangkan kuota vaksin sebanyak 600 vial dengan jenis Pfizer yang sudah dibagikan ke masing-masing puskesmas dan rumah sakit di Banjarmasin.
“Sekarang masyarakat sudah bisa mendapatkan dosis vaksin di puskesmas terdekat. Kalau kuota yang ada ini habis, segera kita mintakan lagi ke Dinkes Provinsi,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran