Bantu Dhuafa Kurang Mampu, Apotek Majra Gratiskan Sunat Buat Rafa

Ketua KS2 Tabalong Erlina Effendi Ilas bersama Rafa Aprilyansyah ketika foto bersama. (Foto : Rilis Kadarisman)

TANJUNG, Klikkalsel.com – Apotek Majra di Desa Tanta, Kecamatan Tanta, Kabupaten Tabalong menggratiskan jasa sunat kepada seorang anak bernama Rafa Aprilyansyah dari keluarga dhuafa kurang mampu.

Jasa tersebut merupakan kolaborasi Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong dengan Apotek Majra menerima Rafa di tempat praktiknya di Desa Tanta.

Menurut pemilik Apotek Majra, Faried mengatakan, pihaknya menerima kolaborasi program kebaikan dari KS2 Tabalong menjadi bagian syiar buat umat. Sebagaimana data dari KS2, Rafa seorang anak yang layak untuk dibantu.

“Jasa sunat dari Apotek Majra tak dipungut (biaya) atau gratis. Semoga Keluarga Rafa dan Rafa sendiri terbantu dan semangat untuk terus menjadi lebih baik,” ujar Faried, Senin (14/3/2022).

Sementara Ketua KS2 Tabalong Erlina Effendi Ilas mengatakan, di Tabalong ada banyak anak-anak dhuafa kurang mampu. Kadang mereka ikut sunat jika ada program dari pihak tertentu melaksanakan sunat massal gratis.

“Hanya saja kegiatan seperti itu tidak tentu ada,” ujarnya.

“Beruntung, kami dipertemukan dengan pemilik Apotek Majra. Sudah menjadi jodoh dan rezeki Rafa, keinginannya untuk sunat bersambut. Ada orang baik yang Allah hadirkan di saat yang tepat,” ujar Erlina.

Baca Juga : Jelang Ramadhan, Koperasi Wakaf Berikan Pinjaman Kebajikan Kepada 56 Pedagang Kecil

Baca Juga : Penutupan Bazar UMKM Milenial, 1.150 Dosis Vaksin Berhasil Disalurkan

Rafa merupakan satu dari banyak keluarga dhuafa kurang mampu yang tidak memiliki tempat tinggal tetap di Tanjung. Orang tuanya tercatat pernah tinggal di Mabuun, Bongkang, Maburai, Kecamatan Murung.

“Terakhir di Jangkung Kecamatan Tanjung, itupun rumah yg dipinjamkan oleh pemilik kebun tempat ayah Rafa bekerja,” ujarnya.

Orang tua Raffa tinggal di rumah bedakan daerah jangkung, dengan pekerjaan menyadap karet milik orang lain. Dari bagi hasil menyadap karet itulah mereka bertahan hidup.

“Pernah beberapa waktu lalu bayi dari orang tua Rafa ini korengan karena tungau. Dibawa ke Puskesmas Korengan itu tak juga sembuh. Setelah viral di media sosial, bayi tersebut kami jemput dan dibawa ke dokter spesialis kulit di RSUD. Dan sembuh,” jelas perempuan yang aktif di banyak kegiatan sosial ini.

Menurut Ketua Yayasan Sayangi Sesama ini, ikhtiar tidak boleh berhenti pada satu usaha saja. Jika tak sembuh di Puskesmas mesti coba ke rumah sakit dan spesialis. Hanya memang ke spesialis obat-obatnya mahal. Sementara ada banyak warga kurang mampu tidak memiliki BPJS.

“Tapi semua bisa diurus. Pemerintah, dalam hal ini dinas kesehatan selalu sigap melayani masyarakat kurang mampu yang hendak mendapatkan pelayanan kesehatan. Kami sudah sering bantu mengurusi ini, dan Dinkes sangat responsif memberikan pelayanan,” pungkas Erlina Effendi Ilas.(dilah)

Editor : Amran