Banjir Kalsel, Menteri PUPR Targetkan Pemasangan Jembatan Bailey Astambul-Mataram Selesai 3 Hari

MARTAPURA, klikkalsel.com – Kerusakan parah Jembatan Salim di Jalan Ahmad Yani KM 55,5 Kabupaten Banjar yang terputus akibat tergerus banjir akhirnya mendapat perhatian pemerintah pusat. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengirimkan Jembatan Bailey untuk memulihkan lalu lintas Jalan Nasional ruas Banjarmasin-Tanjung-Batas Kaltim tersebut.

Penanganan sementara untuk fungsional jalan agar tidak terputus ialah dengan memasang baja sheet pile untuk penyambung jalan ke jembatan. Ditambah pemasangan sandbag untuk proteksi oprit dan jalan di sekitar area aliran sungai.

Minggu (17/1/2021) meski hanya sekitar 20 menit hadir di Kalimantan Selatan untuk meninjau kerusakan infrastruktur akibat banjir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menginstruksikan pemasangan jembatan Bailey rampung dalam tiga hari ke depan. Guna mendukung konektivitas di provinsi ini, agar mempermudah penyaluran bantuan dan evakuasi korban banjir.

“Ini bukan solusi permanen, tetapi paling tidak bisa dilalui dulu. Saya meminta hari Rabu (20/1/2021) mendatang atau paling lambat Kamis sudah dapat dilalui,” tutur Menteri Basuki.

Pengiriman jembatan darurat dari besi (bailey) ke lokasi Jembatan Salim dilakukan dengan mobilisasi bentang pertama Jembatan Bailey ke lokasi sepanjang 15 meter dan dilanjutkan dengan bentang lainnya. Menteri Basuki juga berpesan untuk memproteksi oprit jembatan menggunakan geo bag (bukan sand bag) karena akan lebih berat.

Jembatan Sungai Salim dibangun pada tahun 1987 dan memiliki panjang bentang 14.6 meter dengan tipe GTI (Gelagar Beton Indonesia). Jembatan yang terletak di Desa Tungkap, Kabupaten Banjar ini selain sebagai penghubung antara Kalsel menuju Kaltim atau sebaliknya, juga merupakan penghubung utama antara ibu kota Kabupaten Banjar, yakni Kota Martapura dengan Kota Banjarmasin.

Untuk diketahui, jembatan tersebut mengalami kerusakan pada Kamis 14 Januari, saat digerus banjir dahsyat. Di hari yang sama dilakukan perbaikan darurat, dengan memasangkan besi plat baja pada ruas jembatan yang terputus.

Berselang beberapa hari, jembatan ini kembali putus akibat diterpa luapan deras arus sungai, Minggu 17 Januari 2020. Badan serta ruas jembatan terputus kurang lebih 4-5 meter dari arah Banjarmasin dan Banua Enam (Kabupaten Tapin Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong) yang mengakibatkan akses lalu lintas lumpuh total. (rizqon)

Editor: David

Tinggalkan Balasan