Banjarmasin Mods May Day 2025: Perayaan Gaya Hidup Klasik yang Kian Bergelora

Perayaan Mods May Day tahun lalu di Kota Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Memasuki tahun ketiga, Banjarmasin Mods May Day siap digelar di Wetland Square sebagai ajang tahunan para penggemar skuter klasik, gaya retro, dan musik alternatif yang terus tumbuh pesat di kalangan muda maupun lintas generasi, pada Selasa (13/5/2025) mendatang.

Bukan sekadar parade Vespa, tahun ini Mods May Day hadir dengan format yang lebih berwarna. Salah satu sorotan utama adalah kehadiran Hendra KW, penulis Buku Mods Indonesia sekaligus sejarawan subkultur Mods di tanah air.

Ia dijadwalkan tampil dalam sesi diskusi santai untuk membahas evolusi budaya Mods dari era 1960-an hingga eksistensinya di masa kini.

“Kami ingin Mods May Day bukan cuma tempat kumpul komunitas, tapi juga jadi ruang belajar dan saling berbagi,” ujar Dian Wahyudi, panitia penyelenggara.

Baca Juga Polisi Masih Selidiki Penyebab Kebakaran di Kelurahan AKT Banjarmasin

Baca Juga Cemburu Buta, Pria di Banjarmasin Nekat Lakukan Penganiayaan Pakai Gunting

Menurutnya, kehadiran Hendra KW dan buku yang ia tulis sangat berarti bagi regenerasi komunitas bergaya klasik tersebut.

Tak hanya diskusi dan pameran buku, pengunjung juga akan dimanjakan dengan deretan penampilan dari lima band lokal yang mengusung semangat musik Mods.

Di antaranya Jawskin, Moonrise, Corteo, Raska Barley Explode, dan Badjimen siap menggebrak panggung dengan racikan irama ska, punk, hingga soul.

Rangkaian acara semakin lengkap dengan parade skuter keliling kota, pameran fashion vintage, hingga bazar komunitas yang menawarkan koleksi unik khas budaya jalanan.

Dian juga beranggapan, antusiasme yang terus meningkat setiap tahun menjadi bukti bahwa semangat Mods masih relevan di tengah perkembangan zaman.

“Setiap tahunnya acara ini makin hidup, makin banyak wajah baru yang datang. Itu jadi bukti kalau semangat Mods masih tumbuh dan tidak pernah padam,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Banjarmasin Mods May Day 2025 terbuka untuk umum dan digelar di ruang publik, menjadikannya sebagai ruang temu lintas generasi yang tak hanya merayakan gaya hidup.

“Tapi juga solidaritas dan kebebasan berekspresi melalui musik dan budaya jalanan,” pungkasnya.(airlangga)

Editor : Amran