BANJARMASIN,klikkalsel.com – Saat ini Banjarmasin, tengah dihantui dua virus. Yakni Corona dan virus Dengeu yang menyebabkan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Nah, masa Pandemi Covid-19 di Banjarmasin warga agak terlena dengan kasus demam berdarah (DBD), padahal sekarang kasusnya mengalami peningkatan.
Kepala Dinas kesehatan Banjarmasin Machli Riyadi mengatakan, dari 13 Maret 2020, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin mencatat, ada 21 kasus DBD di Banjarmasin sejak Januari 2020, kini naik 35 kasus DBD.
Ia juga mengimbau, agar masyarakat jangan ikut terlena dengan adanya Covid-19 saat ini, karena ada virus lain yang mengancam nyawa mereka.
“Masyarakat jangan terfokus terhadap virus corona namun juga memperhatikan terhadap wabah lain yakni demam berdarah,” ujarnya, Kamis (29/04/2020)
Ia mengatakan, saat ini kasus DBD sudah mengalami peningkatan hingga 35 orang, yang mana sebagian besar didominasi anak-anak berumur 6 sampai 14 tahun.
“Dan kami mengingatkan saat ini sudah memasuki musim penghujan, yang juga bisa memberikan wabah penyakit terhadap masyarakat luas,” katanya.
Ia mengimbau, kepada masyarakat untuk menangani kasus ini harus memperhatikan 3M plus sebagai upaya pencegahan DBD yang berasal dari nyamuk aedes aegypti.
Machli juga mengungkapkan, saat ini sudah ada 1 kasus meninggal dunia yang diakibatkan oleh penyakit DBD ini. “Sudah ada satu yang meninggal dunia akibat DBD ini, dan kami dari Dinas Kesehatan juga sudah melakukan sikap dengan melakukan penyemprotan (Fogging) ke sejumlah kawasan di Banjarmasin,” tandasnya.
Saat ini pasien DBD ini sedang dalam perawatan di RSUD Sultan Suriansyah kota Banjarmasin. (fachrul)