Ayam Berkaki Empat Bernama “Cimung” Jadi Tontonan Warga

Fenomena unik ayam berkaki empat curi perhatian warga.

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Fenomena ayam berkaki empat terjadi di Banjarmasin, tepatnya di Jalan Pekapuran Raya, Gang Swadaya, Banjarmasin Timur. Peristiwa ini mencuri perhatian warga setempat yang tertarik memperhatikan tingkah laku unggas tersebut.

Ayam berkaki empat itu berjenis ayam kampung berwarna putih milik Muhriansyah. Muhri sapaan akrabnya, mengatakan tak pernah menyangka ayam kampung peliharaannya itu jadi magnet perhatian masyarakat yang penasaran ingin melihat langsung.

“Usai menetas, ternyata ada yang berbeda. Satu dari dua ayam yang bertahan memiliki empat kaki,” ujarnya, Rabu (2/10/2024).

Ayam berusia sekitar 25 hari dinamai “Cimung” memang tampak seperti ayam pada umumnya. Namun tambahan dua kaki di bagian belakang tubuhnya membuat Cimung berbeda dari yang lain.

Dalam lima tahun menekuni usaha ternak ayam, ini kali pertama Muhri menemui kasus seperti ini.
Ia bahkan sampai memindahkan Cimung ke kandang kecil di depan rumah karena khawatir ayam berkaki empat ini tidak akan bertahan lama jika tetap diletakkan di kandang biasa.

Namun, sejauh ini ayam tersebut tumbuh sehat dan kedua kaki tambahannya tampak berfungsi, meski tidak sepenuhnya normal.

Baca Juga : Siap Edarkan 52.561 Butir Pil Ekstasi, Warga Kelayan A Diringkus Ditresnarkoba Polda Kalsel

Baca Juga : Kasat Reskrim Polresta Banjarmasin Ungkap Kronologis Kasus Ayah Bejat yang Setubuhi Anak Kandungnya

Keunikan Cimung jadi tontonan bahkan menarik minat calon pembeli. Mereka tidak hanya dari Banjarmasin, tetapi juga dari Pulau Jawa. Bahkan ada penawar yang berani membayar hingga Rp 3 juta.

“Ada yang sudah nawar tiga juta, tapi belum cocok. Masih ingin merawat dulu sambil lihat ada tawaran lain,” tandasnya.

Sementara itu, Dokter hewan, Annang Dwijatmiko menerangkan fenomena ayam berkaki empat merupakan hal yang jarang terjadi namun masih terbilang wajar.

“Itu disebabkan oleh kelainan genetik,” cetusnya.

Menurutnya, kelainan genetik ini dapat terjadi akibat proses yang terjadi sejak tahap awal pembentukan embrio di dalam telur. Salah satu penyebab yang sering dikaitkan dengan fenomena ini adalah keberadaan telur yang memiliki dua kuning telur.

“Kadang ada telur yang mengandung dua kuning telur. Embrio di dalamnya bisa mengalami pertumbuhan yang tidak sempurna atau bertumpang tindih, yang akhirnya menyebabkan kelainan fisik seperti munculnya empat kaki pada ayam,” jelasnya.

Dia menambahkan fenomena tersebut juga bisa terjadi pada hewan lainnya. Dikatakannya berbagai hewan lain, termasuk kucing, anjing, dan sapi juga dapat mengalami kelainan genetik serupa.

“Namun, jumlah kasusnya memang sangat terbatas,” pungkasnya (rizqon)

Editor: Abadi