Awal Tahun 2021, Ekspor di Kalsel Meningkat Hingga 7 Persen

Dengan asumsi tersebut, tambah Birhasani, kemungkinan kinerja ekspor Kalsel pada bulan Februari peningkatannya lebih kecil dibandingkan Januari.

“Seandainya naik juga, kemungkinan tidak akan sebesar bulan Januari,”tambahnya.

Diakui Birhasani, diperlukan waktu untuk memperbaiki infrastruktur jalan yang rusak dan jembatan yang putus, meskipun sekarang sudah diperbolehkan angkutan dengan tonase 10 ton.

“Yang diperbolehkan melewati jembatan Haji Salim Matraman itu adalah truk tangki BBM. alangkah baiknya, barang lain juga mestinya diperbolehkan, terutama yang mengangkut bahan pokok. Yang penting tidak melebihi 10 ton,” akunya.

Termasuk juga, lanjutnya lagi, adalah armada yang membawa bahan baku industri. Seperti karet dari Pelaihari dan udang dari Tanah Bumbu yang semuanya dikirim ke pergudangan di wilayah Banjarmasin dan Bati-bati.

“Kalau tidak melebihi 10 ton, saya rasa harus diizinkan,” imbuh Birhasani.
Dengan diizinkannya angkutan tersebut melintas, ia berharap dampak banjir tidak akan terlalu berimbas bagi perekonomian Kalsel.

“Jangan sampai masalah elpiji dan BBM saja yang bisa teratasi, tetapi ekspor dan perkonomian kita turun, karena masalah hambatan di infrastruktur,” pungkasnya.(azka)

Editor : Amran

Tinggalkan Balasan