Arif Rahman Hakim Jelaskan Pentingnya Anak Muda Melek Politik

Pengamat Politik dan juga Pemerintahan dari Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Arif Rahman Hakim

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemungutan suara untuk Calon Legislatif (Caleg) dalam Pemilu 2024 sudah didepan mata, mendekati waktu itu sejumlah gerakan dari para Caleg mulai diluncurkan untuk mengedukasi dan memperoleh dukungan.

Diketahui, dalam pemilu kali ini banyak pemilih pemula yang rata-rata didominasi para kaum generasi muda. Oleh karena itu para generasi atau anak muda harus melek dengan politik.

Pengamat Politik dan juga Pemerintahan dari Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Arif Rahman Hakim mengatakan, pentingnya generasi muda untuk melek terhadap politik sedini mungkin.

Baca Juga Bawaslu Kalsel Kantongi Puluhan Pelanggaran Peserta Pemilu, Ada Kampanye Caleg yang Dihentikan

Baca Juga Polisi Tangani Kasus Pengeroyokan Caleg Partai Buruh

Bukan tanpa sebab, banyaknya jumlah pemilih pemula pada kontestasi politik ini dinilai akan menentukan masa depan Indonesia.

“Bonus demografi pada Pemilu 2024 menunjukkan fakta bahwa lebih dari 50 persen adalah pemilih pemula dan anak muda,” ujarnya, Rabu (3/1/2024) kepada klikkalsel.com

Karena itu, menurut Arif, sudah seharusnya anak muda ikut berperan aktif dalam perkembangan politik maupun demokrasi di tanah air.

Ditambah memasuki era globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi memaksa negara-negara di seluruh dunia harus cepat beradaptasi agar tidak tertinggal.

“Optimalisasi dan meningkatkan keaktifan pemuda dalam politik menjadi salah satu upaya berbagai negara dalam menyesuaikan diri,” jelasnya.

Karena itu, keterlibatan anak muda dirasa penting, khususnya di Indonesia. Pemahaman politik bagi pemuda-pemuda di Indonesia menjadi hal yang harus dikumandangkan.

Sehingga, pemuda yang diharapkan menjadi pemilih rasional akan berkontribusi dalam melahirkan pemimpin berkualitas.

Dari semua itu, dapat dipastikan keterlibatan anak muda pada Pemilu 2024 akan menjadi tolak ukur bagaimana Indonesia ke depan.

“Jika pemuda mengambil peran sebagai pemilih rasional, maka kita akan mempunyai pemimpin bermutu. Jika tidak, maka pemuda hanya dijadikan alat pelengkap politik untuk perebutan kekuasaan,” tuturnya.

Lebih lanjut, kata Arif, anak muda yang melek politik nantinya juga paham akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara serta mampu menganalisis informasi dunia politik secara objektif dan rasional.

Dengan melek terhadap politik, ruang gerak anak muda lebih terbuka lebar untuk menyampaikan aspirasinya dan menentukan pilihan dengan tepat.

“Maka dari itu, jangan sampai anak muda Indonesia bersikap abai dan tidak punya bekal pengetahuan dunia politik,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi