APAM jadi Solusi Kebakaran Pemko Banjarbaru

Wakil Walikota Banjarbaru, Darmawan Jaya meninjau simulasi Alat Pemadaman Api Medium (APAM).(foto: nuha/klikkalsel)

BANJARBARU, klikkalsel – Pemko Banjarbaru dalam mencegah terjadinya bencana mempersiapkan diri dengan mengadakan simulasi di belakang Gedung Olahraga Rudy Resnawan Jalan Trikora, Banjarbaru, Kamis (17/10/2019).

Kegiatan tersebut merupakan simulasi kesiapsiagaan penanggulangan bencana se Kota Banjarbaru, khususnya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), serta pemukiman penduduk.

Dihadiri Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya, TNI, Polri, tim relawan, dan tentunya Kepala BPBD Banjarbaru beserta jajarannya.

Menurut Kepala Pelaksana BPBD Banjarbaru Suriannor Akhmad, simulasi yang dilaksanakan bertujuan menekankan dan memberitahu kepada masyarakat, serta memberikan penambahan wawasan tentang kebencanaan terutama penanggulangan masalah api.

“Kami bersama Masyarakat Peduli Api (MPA) melakukan penekanan disitu, kita sosialisasi dan pelatihan simulasi rutin dan ini mungkin akan ditindak lanjuti pada 25 November akan dilaksanakan apel besar mengenai kebencanaan di Lapangan Murjani, khusus Banjarbaru,” ujarnya.

Suriannor menambahkan, dalam pelaksanaan tersebut, pihaknya sudah beberapa kali melaksanakan di kelurahan dan melibatkan masyarakat MPA yg ada di kelurahan masing-masing.

Dalam simulasi, Wakil Walikota Banjarbaru terlihat antusias meninjau serta mencoba alat pemadam api buatan anak negeri bernama Alat Pemadaman Api Medium (APAM).

“Jadi hari ini kegiatan utamanya memang demo APAM, ini inovasi dari Jakarta yang pada tahun lalu di Habibie Craft Festival 2018 dan mendapat apresiasi dari peserta dan pengunjung,” kata Darmawan.

Wakil Walikota Darmawan Jaya bersama Kepala BPBD Banjarbaru Suriannor mencoba memadamkan api dalam simulasi Alat Pemadaman Api Medium (APAM). (foto : nuha/klikkalsel)

Setelah Pemko Banjarbaru mendapatkan info ini, beberapa minggu lalu langsung ke Jakarta kemudian membawa alat ini. Sedangkan yang menciptakannya Adit bersama temannya.

Darmawan menjelaskan, setelah praktek penggunaan APAM, ternyata alat tersebut tidak menggunakan mesin, tetapi penggeraknya adalah roda ban.

“Karena APAM ini memakai putaran roda ban, sepeda motornya itu bisa manual bisa matic yang penting ada standar 2 dengan putaran ban menggerakkan alat itu, kemudian tadi kita lihat semprotan airnya cukup kencang sekitar 25 meter,” ujarnya.

Kemarin saat rapat dengan Walikota beserta pimpinan TNI-Polri, BPBD dan elemen terkait mengenai penanganan karhutla, salah satu kendala pemadaman adalah peralatan.

Kemudian muncul ide untuk mencoba peralatan APAM, dengan harapan jika ada kebakaran diawal masyarakat sudah bisa melakukan pemadaman sehingga dapat meminimalisir dampak kebakaran.

“Kami minta Kepala BPBD setelah ini melakukan evaluasi terhadap alat itu, apakah bisa kita digunakan, mungkin ada modifikasi ataupun peralatan pendukung yang harus kita siapkan karena alat ini sebenarnya memanfaatkan sumber air yang ada disekitr tiik api,” ujarnya.

APAM diproduksi 2018, alat tersebut di Banjarbaru dalam rangka uji coba dan Pemerintah Kota diberikan harga khusus sebesar Rp4 juta, menurut Darmawan harganya relatif terjangkau.

“Kalau memang diperlukan serta efektif, nanti kita akan melakukan pengadaan yang jumlahnya sesuai kebutuhan dan keuangan yang ada, khususnya Pemko Banjarbaru yang ada di BPBD Kota, kalau memang bermanfaat akn kita tindak lanjuti peralatan itu,” tutup Darmawan.(nuha)

Editor : Akhmad

Tinggalkan Balasan