Angka Anak Putus Sekolah di Banjarmasin Terus Meningkat Setiap Tahunnya

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Jumlah anak putus sekolah di Banjarmasibn sudah mencapaui diangka 7 ribu dengan status tidak mengenyam pendidikan atau mengalami putus sekolah.

Tentunya pendidikan merupakan hal yang penting bagi anak-anak di usia sekolah. Namun kenyataannya Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin mendata sebanyak lebih dari 7 ribu anak tidak melanjutkan atau putus sekolah di Kota Banjarmasin.

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ryan Utama, menyampaikan, bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi untuk pendataan terhadap anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikannya tersebut.

“Dari data kita dalam aplikasi Drop Out anak tidak sekolah itu tercatat sebanyak 7.300 anak kalau tidak salah. Itu anak tidak sekolah dan anak putus sekolah dari semua jenjang pendidikan,” ucapnya, Selasa (6/5/2025).

Untuk itu sosisalisasi yang dilakukan adalah sebagai pendampingan dan verifikasi data yang ada di aplikasi.

“Jadi saat ini yang baru terverifikasi dari 7.300 itu ada sebanyak baru sekitar 1.900 sekian,” tururnya.

Ia juga menjelaskan bahwa faktor apa yang menyebabkan banyaknya anak tidak sekolah dan anak putus sekolah tersebut ada dua belas faktor.

“Dari 1.900 yang terverifikasi itu rata-rata karena faktor ekonomi dan ada juga yang bekerja,” terangnya.

Baca Juga : Masih Banyak Anak Putus Sekolah di Banjarmasin, Yamin Beri Atensi Khusus

Baca Juga : Sampah di Kota Seribu Sungai Jadi Ujian Bagi Kepemimpinan Muhammad Yamin – Ananda

Lantas pekerjaan apa yang dilakukan oleh anak usia sekolah tingkat SD dan SMP tersebut?

Menjawab hal tersebut Ryan mengatakan anak usia tersebut menjadi anak jalanan, gelandangan dan pengemis di pasar dan di jalan.

“Tetapi itu yang akan kita sasar, kalau itu diluar dari usia sekolah maka akan kita masukan ke Paket kesetaraan, dan kalau usia sekolah ya interpensinya masuk sekolah atau seperti apa itu nantinya,” jelasnya.

Dengan tingginya anak putus sekolah di Banjarmasin, lalu bagaimana dengan langkah strategis yang harus dilakukan pemerintah demi kemajuan generasi pendidikan di Kota Banjarmasin.

Pengamat pendidikan dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Reja Fahlevi, menyarankan beberapa langkah strategis bagi Pemko Banjarmasin untuk mengatasi masalah anak tidak sekolah.

Salah satu langkah yang bisa dilakukan yakni dengan memperbanyak alokasi beasiswa bagi para siswa, khususnya kepaa mereka yang terkendala ekonomi.

“Faktor ekonomi menjadi penyebab utama anak-anak putus sekolah. Dengan beasiswa, mereka akan punya peluang lebih besar untuk melanjutkan pendidikan,” ujarnya.

Kemudian langkah lain yang bisa dilakukan adalah meningkatkan kualitas sekolah paket. “Ke depan, perlu ada peningkatan agar program ini benar-benar efektif membantu anak-anak yang sudah terlanjur putus sekolah,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran