Alumni Darul Hijrah, Salurkan Bantuan ke Daerah yang Masih Terendam Banjir.

MARABAHAN, klikkalsel.com – Bantuan untuk warga yang terdampak banjir terus mengalir. Termasuk ke Desa Tanipah kawasan Kecamatan Mandastana Kabupaten Barito Kuala (Batola) Kalimantan Selatan.

Salah satunya seperti yang dilaksanakan rombongan Wahyu Adi Kurniawan yang merupakan Alumni Darul Hijrah angkatan 2015. Mereka datang langsung menyerahkan bantuan untuk warga terdampak banjir di Desa Tanipah Kecamatan Mandastana, Kabupaten Batola, Sabtu malam (30/1/2021) sekitar pukul 21.00 Wita.

Koordinator Aksi, Wahyu Adi Kurniawan mengatakan sebelumnya Alumni Darul Hijrah telah membuka open donasi untuk mengumpulkan dana yang niatnya bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang terdampak banjir.

“Kita hanya sebagai penyalurnya saja. Mudahan bantuan sebanyak 200 paket sembako yang kami berikan bisa meringankan beban para warga yang terdampak banjir,” katanya.

Ia mengungkapkan, sebelumnya pihaknya sudah membagikan bantuan serupa di tiga desa di kabupaten lainya, seperti Desa Karang Jawa, Desa Takuti di Kecamatan Mataraman, di Desa Pembataan Kecamatan Sungai Tabuk Kabupaten Banjar dan Desa Bati Bati Kabupaten Tanah Laut.

“Dan terakhir kita bagikan saat ini di Desa Tanipah,” tuturnya.

Pihaknya juga berharap, semoga bantuan yang diberikan bisa bermanfaat dan banjir yang terjadi di Kalimantan Selatan cepat surut sehingga warga bisa beraktifitas normal.

“Semoga bantuan ini bermanfaat bagi warga yang membutuhkan,” ujarnya.

Mewakili warga Desa Tanipah, Ahmad Ridhani yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada warga dan mau datang langsung mengantar ke Posko induk Desa Tanipah.

“Mewakili warga saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang mau memberikan bantuan ke warga kami dan berkunjung melihat langsung situasi banjir di Desa,” ucapnya.

Dari pantauan dilapangan, akibat banjir banyak lahan pertanian warga yang tenggelam di Desa Tanipah. Bahkan menurut warga air sudah menggenangi kawasan mereka lebih dari 15 hari dan hingga kini belum terlihat penurunan berarti.

Jika tak segera surut, bukan hanya merusak harta benda, banjir di Desa Tanipah juga dapat menyebabkan gagal panen sejumlah lahan pertanian milik warga. (airlangga)

Editor: Abadi

Tinggalkan Balasan