BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dalam Islam, adab makan dan minum bukan sekadar kebiasaan, tetapi juga bagian dari Sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah.
Ustadz Mohamad Mobarak menjelaskan bahwa mengikuti tata cara makan dan minum sesuai tuntunan Nabi tidak hanya mendatangkan keberkahan, tetapi juga berdampak baik bagi kesehatan. Diantaranya, makan sambil bersandar termasuk dalam kategori makruh.
“Rasulullah tidak pernah makan dalam keadaan bersandar. Ini menunjukkan bahwa makan dalam posisi yang baik lebih dianjurkan agar makanan lebih mudah dicerna,” ujarnya, Sabtu (1/2/2025).
Selain itu, dalam hal minum, beliau menekankan pentingnya mengikutiw kebiasaan Rasulullah yang tidak minum sambil bernafas di dalam wadah atau gelas.
“Rasulullah biasanya menghela nafas tiga kali di luar gelas sebelum kembali meminumnya. Ini adalah Sunnah yang tidak hanya menunjukkan kesopanan, tetapi juga lebih sehat,” jelasnya.
Baca Juga Sunnah Rasul, Tidur Miring ke Kanan Sambil Letakkan Telapak Tangan di Pipi
Ustadz Mohamad Mobarak juga menegaskan bahwa posisi terbaik saat minum adalah dalam keadaan duduk.
“Minum sambil duduk lebih dianjurkan, kecuali untuk air zamzam. Rasulullah justru menganjurkan kita untuk minum air zamzam dalam keadaan berdiri,” katanya.
Selain itu, ia juga mengingatkan bahwa dalam Islam, minum dari wadah yang terbuat dari emas dan perak dilarang.
“Ada hadis yang menyatakan bahwa penggunaan peralatan makan dan minum dari emas dan perak adalah haram. Ini juga menjadi pembeda antara kehidupan dunia dan akhirat,” tambahnya.
Dengan memahami dan mengamalkan adab makan dan minum sesuai ajaran Rasulullah, berharap umat Islam dapat lebih dekat dengan Sunnah.
“Serta mendapatkan manfaat kesehatan dan keberkahan dalam setiap aktivitasnya,” pungkasnya. (airlangga)
Editor: Abadi