Religi  

Adab Kamar Mandi yang Diajarkan Rasulullah SAW Serta Ucapan saat Melepas Pakaian

Adab Kamar Mandi yang Diajarkan Rasulullah SAW Serta Ucapan saat Melepas Pakaian
Ustadz Mohammad Mobarak

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Kamar mandi mungkin menjadi tempat yang paling jarang dipikirkan ketika membicarakan ibadah. Namun tahukah Anda? Justru di ruang inilah Islam menaruh perhatian besar dalam menjaga adab dan kesucian.

Ustadz H. Mohammad Mobarak mengungkapkan, sejumlah sunnah Rasulullah SAW yang masih banyak dilupakan umat Islam saat beraktivitas di kamar mandi.

“Adab di kamar mandi bukan sekadar soal kebersihan, tapi bagian dari ketakwaan,” ujar Ustadz, Jumat (25/4/2025).

Salah satu adab penting yang kerap dilupakan adalah membaca doa “Allahumma inni a’udzu bika minal khubutsi wal khobaaits.” sebelum masuk kamar mandi. Doa ini menjadi tameng dari gangguan makhluk halus, sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW.

Namun, masih banyak yang belum tahu bahwa membaca “Bismillah” saat melepas pakaian juga dianjurkan sebagai pelindung dari pandangan jin.

“Hal ini berdasarkan hadits riwayat Ibnu Adi dan At-Thabrani,” ungkapnya.

Tak kalah menarik, kata Ustadz, Rasulullah SAW juga selalu masuk kamar mandi dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan.

Meskipun terlihat sederhana, urutan ini melambangkan masuk ke tempat najis dengan sikap rendah diri dan keluar dengan penghormatan terhadap kebersihan.

Baca Juga : Adab Makan dan Minum Air Zamzam Sesuai Sunnah

Baca Juga : Wisata Religi Tepi Sungai, Banjarmasin Didorong Jadi Ikon Nasional

Ustadz Mobarak juga menyoroti satu kebiasaan modern yang bertentangan dengan sunnah, yakni buang air sambil berdiri. Padahal, dalam hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah SAW selalu buang hajat sambil jongkok.

“Beliau tidak pernah kencing kecuali dalam keadaan duduk,” tegasnya mengutip hadits dari Tirmidzi dan Nasa’i.

Tak hanya itu, Rasulullah SAW juga melarang berbicara saat buang hajat. Bahkan, ketika beliau disapa seseorang saat sedang kencing, beliau tidak membalas salamnya.

Sebuah pelajaran tentang menjaga kesucian ucapan di tempat yang kotor.

Hal mengejutkan lainnya adalah larangan membawa benda bertuliskan lafadz Allah ke dalam kamar mandi, termasuk cincin atau aksesoris lainnya.

“Ini bagian dari penghormatan terhadap nama Allah SWT, sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-Hajj ayat 32,” jelasnya.

Banyak juga yang tidak menyadari bahwa arah buang hajat pun diatur. Jika di Indonesia, buang hajat tidak boleh menghadap atau membelakangi barat dan timur, karena arah itu sejajar dengan kiblat dari posisi geografis Indonesia.

Dan satu adab penting lainnya yang sering diabaikan adalah larangan buang hajat di air tergenang. Dalam masyarakat modern, ini bisa bermakna menjaga kebersihan lingkungan dan tidak mencemari sumber air.

“Islam tidak pernah mengajarkan sesuatu tanpa hikmah. Bahkan adab di kamar mandi pun penuh makna spiritual dan kesehatan,” jelasnya lagi.

Ia menutup penjelasannya dengan harapan agar umat Islam bisa lebih memperhatikan hal-hal kecil yang ternyata berdampak besar.

“Semoga Allah SWT menganugerahkan kita pemahaman, dan menjadikan kita orang-orang yang memuliakan sunnah Rasulullah, bahkan dalam hal sekecil adab kamar mandi,” pungkasnya. (airlangga)

Editor: Abadi