BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) terus memperkuat langkah kolaboratif dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A), menggelar Rapat Koordinasi Tim Percepatan Pencegahan dan Penurunan Stunting (TP3S) tingkat Kabupaten Batola di sebuah hotel Banjarmasin, Rabu (15/10/2025) kemarin.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Wakil Bupati Barito Kuala H. Herman Susilo selaku Ketua TP3S. Dalam arahannya, ia menegaskan bahwa penanganan stunting bukan semata program pemerintah pusat, melainkan tanggung jawab moral bersama seluruh elemen masyarakat.
“Stunting ini perlu kita pahami bersama, karena merupakan tanggung jawab kita terhadap anak-anak di Kabupaten Barito Kuala. Mereka adalah masa depan bangsa yang harus kita siapkan dengan baik,” ujar Herman.
Turut hadir Sekretaris Daerah H. Zulkipli Yadi Noor selaku Wakil Ketua TP3S yang juga menyampaikan paparan, serta Kepala DPPKBP3A Batola, Dr. Hj. Azizah Sri Widari yang melaporkan jalannya kegiatan.
Baca Juga : Wabup Herman Susilo Dorong Sinergi Lintas Sektor Tekan Angka Stunting di Batola
Baca Juga : Bupati Batola Susuri Sungai Barito
Rapat koordinasi ini diikuti 157 peserta dari berbagai unsur instansi dan organisasi, di antaranya TP PKK, GOW, Dharma Wanita Persatuan, Kementerian Agama, SKPD, camat se-Batola, kepala puskesmas, tenaga gizi, penyuluh KB, Baznas, hingga KUA. Turut hadir pula perwakilan dari Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Pendidikan, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, serta unsur kecamatan dan lembaga keagamaan.
Dalam kesempatan itu, Wabup Herman menyampaikan bahwa program penanganan stunting di Batola telah menunjukkan hasil positif, khususnya terhadap peningkatan berat dan tinggi badan anak-anak, meski masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan.
“Alhamdulillah, ada peningkatan dari hasil program ini. Namun kendala tetap ada, mulai dari keterbatasan kuota, lokasi yang jauh, hingga kesadaran orang tua yang masih perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Herman juga mendorong agar seluruh SKPD dan perangkat daerah memperkuat sinergi dengan pemerintah desa, agar pelaksanaan program penurunan stunting dapat berjalan lebih terarah dan tepat sasaran.
“Mari kita bekerja sama dengan pemerintah desa agar data dan program yang dijalankan bisa sejalan. Ini bukan sekadar program, tapi juga ibadah. Karena menyelamatkan anak-anak kita berarti menyelamatkan masa depan bangsa,” tegasnya.
Kegiatan diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta dan dilanjutkan paparan oleh Sekda Batola serta sesi diskusi interaktif yang membahas strategi kolaboratif lintas sektor dalam mempercepat penurunan angka stunting di Batola. (airlangga)
Editor: Abadi





