Pelajar SMA/SMK se-Kalsel Adu Skill di Perlombaan Permainan Tradisional

Perlombaan permainan tradisional meramaikan Pekan Kebudayaan Banua 2024.

BANJARBARU, klikkalsel.com – Perwakilan pelajar SMA/SMK se-Kalsel unjuk kebolehan di perlombaan permainan tradisional yang digelar Lapangan Murjani, Banjarbaru.

Ada empat cabang permainan tradisional yang dipertandingkan yaitu lomba Balogo, lomba egrang, lomba bagasing, dan lomba terompah merupakan permainan tradisional yang sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Perlombaan permainan tradisional tersebut merupakan rangkaian acara Pekan Kebudayaan Banua yang digelar dari 21 hingga 25 Oktober 2024.

“Alhamdulillah, Lomba Permainan Tradisional telah sukses kami laksanakan, yang mana ini menjadi salah satu implementasi Pemprov Kalsel dalam melestarikan salah satu permainan tradisional,” Kepala Dinas pendidikan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Selatan, Muhammadun melalui Kepala Bidang Kebudayaan, Raudati Hildayati, Selasa (22/10/2024).

Sementara itu, untuk Lomba Balogo juara pertama dimenangkan Kabupaten Batola, juara kedua, Kabupaten Balangan dan juara ketiga Kabupaten Tala.

Baca Juga : Budayakan Produk Olahan Khas Banjar, Sekolah Alam Al Tamar Adakan Food Festival

Baca Juga : Dialog Membangun Komitmen Bersama Menuju Kalsel SBS 2024

Juara pertama Lomba Bagasing diperoleh Kabupaten Balangan, Kota Banjarmasin dan juara ketiga Kabupaten Batola.

Kemudian Lomba Egrang, juara pertama diraih Kabupaten Kotabaru, juara kedua Kota Banjarmasin dan juara ketiga Kabupaten HSU. Terakhir, untuk Lomba Terompah juara pertamanya adalah Kota Banjarmasin, juara kedua Kabupaten HSU dan juara ketiga Kabupaten HSS.

Untuk para pemenang dalam setiap cabang lomba mendapatkan piala dan juga uang pembinaan. Juara 1 mendapatkan uang pembinaan Rp5 juta, Juara 2 mendapatkan uang pembinaan Rp3,750 juta dan Juara 3 mendapatkan uang pembinaan Rp2,5 Juta.

Hilda berharap setelah gelaran ini, para peserta agar tetap melestarikan permainan tradisional di sekolah masing – masing supaya peninggalan nenek moyang tidak hilang ditengah kecanggihan teknologi. (rizqon)

Editor: Abadi