BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tahapan Pilkada sebentar lagi akan dimulai, sejumlah Partai Politik sudah mulai mempersiapkan kader terbaiknya untuk maju dalam pemilihan kepala daerah di Banjarmasin 2024 mendatang.
Sejumlah nama diprediksi akan menghiasi kontestasi Pilkada Walikota Banjarmasin 2024 mendatang. Seperti, Mukhyar, Yuni Abdi Nur Sulaiman, dan Arifin Noor.
Akan tetapi dalam demokrasi elektoral menempatkan setiap orang dapat memiliki hak yang setara. Tanpa menafikan melalui jalur dukungan perseorangan, bahwa dominasi subyek utama penentu keterpilihan kandidat yaitu partai politik dan pemilih.
Lantas bagaimana menilik elektabilitas bakal calon kepala daerah yang akan maju dalam Pilkada 2024 mendatang?
Baca Juga : Siap Hadapi Pilkada Walikota, Mukhyar: Kita Ingin Jadi Walikota Melayani Rakyat, Bukan Dilayani Rakyat
Baca Juga : Kalsel Digoyang Gempa, Pasien IGD RS Bhayangkara Banjarmasin Sempat di Evakuasi
Pengamat politik, Edy Ariansyah, menyebutkan hal tersebut bermula dari proses dari partai politik tanpa menafikan melalui jalur dukungan perseorangan. Kemudian faktor utama keterpilihannya ditentukan oleh pemilih.
“Era sistem elektoral langsung bahwa kandidat yang mendapat elektabilitas tinggi merupakan potret dari berbagai dimensi pemilihnya. Berkualitas atau tidaknya calon itu,” ucapnya, Jumat (22/3/2024).
Edy juga menjelaskan bahwa kausalitas dari tinggi atau rendahnya elektabilitas kandidat dipengaruhi oleh potret pemilih atas atribut personalnya, ideologi dan sikap politiknya, rekam jejaknya, persepsi pemilih, akseptabilitas masyarakat, kemampuan dana politik, dan perangkat gerak politiknya.
“Dari hal-hal itu maka kandidat yang mendapatkan elektabilitas tinggi sedapat mungkin menjadi visualisasi dari potret pemilih,” terangnya.
“Salah satunya pada aspek atribut personal kandidat yang memiliki daya pengaruh sesuai akar sosial pemilih, kompetensi, kepercayaan dan keterkaitan dengan masyarakat pemilih,” tandasnya.(fachrul)