BANJARMASIN, klikkalsel.com – Upaya Pemko Banjarmasin untuk menurunkan angka Stunting rupanya bukan isapan jempol belaka.
Hasil dari kerja keras Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) ini memberikan hasil yang cukup signifikan.
Hal tersebut disampaikan saat DPPKBPM menggelar rembuk stunting dalam rangka Koordinasi Konvergensi Aksi III Kota Banjarmasin tahun 2023.
Dalam kegiatan yang dibuka langsung oleh Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengatakan bahwa program percepatan penurunan angka stunting menghasilkan penurunan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya
“Untuk capaian sendiri Banjarmasin awalnya berada di angka 27,8 persen dan Alhamdulillah dalam setahun ini kita bisa turunkan di angka 22,4 persen,” ucapnya.
“Artinya ada penurunan sebesar 5,4 persen. Saya kira ini tertinggi se Kalsel untuk intensitas penurunannya,” lanjutnya.
Baca Juga : Satlantas Polresta Banjarmasin Kembali Berlakukan Tilang Manual
Baca Juga : Uas Banjar Sayangkan Kedai Miras Buka saat Ramadan di Kota Berjuluk Baiman
Ia juga mengungkapkan bahwa upaya yang dilakukan tersebut tidak lain untuk memenuhi target Nasional dan Instruksi Presiden RI berkenaan dengan penurunan stunting di angka 14 persen pada tahun 2024 nanti.
Terlebih kata Ibnu Sina, kini Pemko Banjarmasin terus berupaya menekan stunting lewat inovasi program “Mba FoodZi Acting” dan “Ka Baimb BaaCTING”.
Dengan adanya program-program tersebut, Ia berharap, tidak lagi ditemui kasus stunting di kota Banjarmasin.
“Hanya menegaskan saja bahwa apa yang kita lakukan hingga hari ini sudah benar, tinggal bagaimana frekuensi dan intensitasnya ditambah pada 14 kelurahan yang jadi lokus. Sehingga bisa diintervensi dengan tepat sasaran,” tuturnya.
“Jangan sampai di kota besar seperti Banjarmasin masih ada stunting yang tumbuh karena kekurangan gizi,” pungkasnya.(fachrul)
Editor : Amran