BANJARMASIN, klikkalsel.com – Upaya penurunan stunting di banua. Berbagai unsur, baik pemerintah, legislatif, hingga kalangan perbankan berupaya untuk mengentaskan problema tersebut.
Dalam siaran pers di Gedung DPRD Kalsel dengan sejumlah wartawan, Bank Indonesia Kantor Perwakilan Kalimantan Selatan (Kalsel), DPRD Provinsi Kalsel, Pemerintah Provinsi Kalsel dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Perwakilan Kalsel memberikan dukungan dari sektor perekonomian yang digagas oleh pihak perbankan, Jumat (10/3/2023)
Ketua DPRD Kalsel H Supian HK, menegaskan, pihaknya sangat serius dalam percepatan penanganan masalah tersebut. Apalagi dari Pemerintah Pusat juga sudah ada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2011 terkait hal itu.
Langkah konkret yang dilakukan legislatif di tingkat provinsi adalah lewat penyusunan Rancangan Peraturan Daerah atau Raperda tentang Penanganan Stunting. Bahkan raperda itu diklaim menjadi yang pertama di Indonesia.
“Sebelumnya kami juga sudah melakukan audiensi ke kantor pusat BKKBN di Jakarta, diterima langsung oleh Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo, dalam rangka penyusunan raperda tersebut,” katanya saat memberikan keterangan pers.
Baca Juga : Peringatan HPSN 2023, DLH Gelar Sedekah Sampah untuk Pengentasan Stunting
Baca Juga : Wakil Rakyat HST Konsultasi Kegiatan Sosper dan Wasbang ke DPRD Kalsel
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Selatan, Wahyo Pratomo, mengungkapkan, dalam sudut pandang makro ekonomi, ikhtiar atau upaya penurunan stunting tidak dapat dipisahkan dari pemberdayaan dan peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat.
“Hal itu sejalan dengan peran Bank Indonesia di daerah, yakni mendukung pembangunan ekonomi daerah yang inklusif dan berkesinambungan,” jelas Wahyu.
Dukungan tersebut diakuinya lewat berbagai cara yang mencakup lima aspek. Yakni pengendalian inflasi, pemberdayaan UMKM, ekonomi digital, pengelolaan uang Rupiah dan Program Sosial Bank Indonesia
Semua aspek tadi menurutnya bertujuan untuk memperkuat ketahanan dan akselerasi pemulihan ekonomi yang pada gilirannya nanti berkontribusi terhadap penurunan angka stunting.
“Khusus aspek terakhir, pada lingkup kepedulian sosial, Bank Indonesia akan memprioritaskan penyalurannya ke lima daerah dengan prevalensi stunting tertinggi di Kalsel, yakni Kabupaten Barito Kuala, Kotabaru, Hulu Sungai Tengah, Balangan dan Hulu Sungai Utara,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad