161 Ribu Perpustakaan di Indonesia Tak Terakreditasi

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional RI Deny Kurniadi M hum. (foto : azka/klikkalsel)

BANJARMASIN, klikkalsel – Sebanyak 164 ribu perpusatakaan di Indonesia tak 100 persen terakreditasi. Karena kenyataannya hanya 3 ribu perpustakaan yang terakreditasi.

“Tentunnya ini sangat jauh dari amanat Undang-Undang,” ketus Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpustakaan Nasional RI Deny Kurniadi, Rabu (2/10/2019) pada Sosialisasi Pengembangan Program Revitalisasi dan Sosialisasi Akreditasi di Hotel Mercure Banjarmasin.

Bagi dia, ini merupakan tugas Perpustakaan Nasional untuk menyelenggarakan semua jenis perpustakaan yang berada di Indonesia.

“Saat ini ditargetkan 900 perpustakaan pertahun yang terakreditasi melalui pendanaan APBN, namun bagi perpustakaan dari perguruan tinggi yang dilakukan dengan swadana. Kami siap membatu untuk akreditasinya,” kata Kurniadi.

Sementara Kadis Dispersip Kalsel Hj Nurliani Dardie mengatakan, untuk menunjang akreditasi bagi perpustakaan telah dilakukan pembinaan ke tiap kabupaten/kota di Kalimantan Selatan (Kalsel).

“Hanya saja, banyak persyaratan yang belum terpenuhi bagi perpustakaan, di antaranya sarana dan prasarana, tenaga pengelola. Itulah yang perlu kita tingkatkan ke depan untuk semua perpustakaan khususnya di Kalsel agar bisa terakreditasi,” katanya.

Diketahui, kegiatan yang dikemas dalam workshop dan dilaksanakan perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kalsel itu, merupakan terobosan dalam memperbanyak perpustakaan di Indonesia khususnnya yang berada di Kalsel. (azka)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan