Wisata Gunung Besar Halau-Halau dan Desa Juhu Masih Tutup, AMAN bersama Tokoh Adat Siapkan Skema Wisata

BARABAI, klikkalsel.com – Wisata Gunung Besar Halau-Halau dan Desa Juhu yang terletak di Desa Kiyu, Kecamatan Batang Alai Timur, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) sampai sekarang masih ditutup untuk para wisatawan, karena masih maraknya Pandemi Covid-19.

Hal itu disampaikan langsung Ketua Badan Pelaksana Harian (BPH) Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) HST Rubi kepada kepada Klikkalsel, Minggu (27/6/2021).

Hingga sampai saat ini Aman HST terus berdiskusi bersama para Tokoh Adat mempertimbangkan segala sesuatu yang diperlukan untuk kedepannya.

“Terkait pariwisata yang ada di pegunungan meratus, khususnya Wisata Gunug Besar Halau-halau dan Desa Juhu masih belum bisa membuka, karena masih proses Pandemi Covid, sesuai dengan kesepakan beberapa tokoh adat yang di Balai-balai Adat,” ucapnya.

Ia menjelaskan, dari diskusi-diskusi yang dibangun bersama para Tokoh Adat akan dibuat skema atau prosedur wisata, jika kedua wisata tersebut dibuka.

“Kita akan membuat skema nantinya, supaya kenyamanan teman-teman yang datang berwisata disini tetap aman dengan mematuhi prosedur yang kita buat,” katanya.

Diketahui, wisata Gunung Besar Halau-Halau tersebut merupakan Puncak Gunung tertinggi yang berada di deretan Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan. Gunung tersebut memiliki ketinggian 1.901 Mdpl dan diselimuti hutan tropis yang rimbun.

Kemudian, Desa Juhu merupakan desa tersembunyi yang dihuni oleh Suku Dayak dan berada di tengah hutan kaki Pegunungan Meratus.

Sama halnya dengan Gunung Halau-Halau, desa tersebut diselimuti hutan tropis yang masih perawan serta memilki kehidupan sosial budaya yang masih menyatu dengan alam.

Kedua tempat tersebut memiliki daya tarik tersendiri untuk para wisatawan, baik wisatawan lokal, nasional, bahkan mancanegara.

Tak jarang, para turis datang ke Desa Juhu dan Gunung Besar Halau-Halau untuk menikmati suasana kehidupan sosial-budaya masyarakat disana serta menikmati puncak tertinggi Kalsel tersebut.

Bahkan, Gunung Besar Halau-Halau menjadi lokasi gelaran rutin Para Pendaki untuk melaksanakan Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus setiap tahunnya. Namun, dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini tidak bisa digelar, karena ditutup oleh Pemerintah setempat serta kesepakatan Tokoh dan Masyarakat Adat pengelola wisata tersebut.

Selain itu, Rubi mewakili AMAN HST beserta Tokoh Adat pada kesempatan tersebut turut menyampaikan permohonan maaf kepada para masyarakat luas yang ingin berwisata kesana, karena masih belum bisa memberikan keterangan kapan wisata tersebut akan dibuka kembali.

“Kami sangat minta maaf sekali karena kondisi ini yang masih belum bisa kita tentukan kapan dan bisa kita buka. Akan tetapi, kita sudah berusaha berdiskusi dengan beberapa tokoh, mungkin nanti ada opsi apa saja persyaratannya ketika wisata di Gunung Besar Halau-Halau dan Desa Juhu dibuka,” tambahnya.

Ia berharap, mudah-mudahan Pandemi Covid-19 ini segera berlalu dan mendapatkan kesepakatan dari Tokoh-tokoh Adat. Agar, kedepannya wisata Gunung Halau-Halau dan Desa Juhu dapat dibuka kembali.

“Sampai saat ini kita masih melakukan persiapan. Jika kesepatakan dari Tokoh-tokoh Adat sudah kita pegang, secepatnya akan kita kabari nanti kepada para wisatawan,” tutupnya.(dayat)

Editor : Amran