BANJARMASIN, klikkalsel- Delapan hari jelang hari Raya Idul Adha, Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Banjarmasin, melakukan pengecekan kesehatan hewan qurban di Rumah Potong Hewan (RPH) Basirih, Senin (14/8/2019).
Pemeriksaan yang dilakukan oleh drh Anang Wijatmiko bersama jajaran Bidang Medik Veteriner DKP3 Banjarmasin, guna memastikan agar hewan qurban tersebut aman dikonsumsi masyarakat. Bahkan tim medis juga memastikan hewan qurban tersebut bebas dari penyakit Anthrax.
Bersama jajaran Bidang Medik Veteriner DKP3 Banjarmasin, puluhan sampling sapi dari 500 lebih ekor yang ada di RPH diperiksa secara teliti. Dalam pemeriksaan yang berlangsung sekitar 2 jam dari pukul 10.00 hingga 12.00 wita tersebut, kondisi kuping, mata, dan kaki termasuk testis manjadi fokus indikator kesehatan sapi.
“Pemeriksaan kali ini kita fokuskan antemortem, itu pemeriksaan sebelum dipotong secara fisik dari ternak sapi,” terang Anang Wijatmiko.
Selain itu, bagian gigi sapi juga menjadi objek pemeriksaan guna, mengetahui umur hewan ternak layak potong.
“Struktur gigi untuk melihat umurnya. Jadi kalau umurnya memang sudah memenuhi syarat, bisa kita rekomendasikan sebagai hewan kurban. Namun apabila belum, kita tunda untuk diperjual belikan,” tambahnya.
Sedikitnya, puluhan sampling sapi menjadi objek pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Bertujuan, mengidentifikasi hewan ternak yang terserang penyakit, agar tidak membahayakan saat dikonsumsi.
“Untuk penyakit yang paling rawan bisa mematikan zionosis dapat menyerang ke manusia. Itu penyakit Anthrax. Kalau kasus yang bermasalah di Banjarmasin selama ini belum ditemukan. tetapi ada beberapa sapi yang kelelahan, akibat proses pengiriman,” pungkas Anang Wijatmiko.(Rizqon)
Editor : Amran