BANJARMASIN, klikkalsel.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel mencacat kasus demam berdarah dengue (DBD) sudah melampaui seribu lebih penderita sepanjang tahun 2022. Parahnya awal tahun 2023, kasus DBD terus bertambah di tengah musim penghujan.
Pada 2022 lalu, tercatat 1.015 kasus DBD yang mengakibatkan 8 orang meninggal dunia, masing-masing 3 penderita dari Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar, kemudian dua dari Kabupaten Tapin.
Untuk kasus terbanyak pada 2022 terdapat di Kabupaten Banjar dengan 230 penderita. Kemudian disusul Kota Banjarbaru sebanyak 140 kasus dan Kabupaten Kotabaru dengan 139 kasus.
“Data itu hasil rekapitulasi jajaran Dinkes Ddi kabupaten/kota. Untuk tahun 2023, kami masih menunggu,” ucap Kasie Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Dinkes Kalsel, Eda Varia Rahmi kepada awak media, Selasa (10/1/2023).
Sementara itu, wabah DBD kembali menjadi momok di tahun 2023. Di awal Januari ini saja, kasus DBD sudah mencapai 74 kasus se Kalsel.
“Untuk minggu ini ada 74 kasus. Kasus tertinggi di kabupaten Banjar 13 kasus, diikuti Tabalong dan Banjarbaru 12 kasus,” ungkap Kepala Dinkes Kalsel, Dianuddin.
Baca Juga : Update Kasus DBD Awal Tahun 2023, 1 Anak Meninggal Dunia
Baca Juga : Pemusnahan 45 Kg Sabu dan 11.792 Butir Ekstasi di Mapolda Kalsel, Paman Birin: Musuh Nyata!
Sebab itu, dia mengimbau masyarakat disiplin melakukan Gerakan 3M Plus. Pertama, menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum dan penampung air lemari es.
Kedua, menutup rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi dan toren air. Ketiga, memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Serta plusnya adalah menghindari gigitan nyamuk.
Selain itu, Dinkes Kalsel juga meminta masyarakat agar segera dapat memeriksakan dirinya di Fasilitas Kesehatan terdekat, jika mengalami gejala DBD akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti. Indikasinya antara lain demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala, gangguan pencernaan, dan tubuh mudah lelah.
“Bila gejalanya semakin serius dapat dirujuk ke rumah sakit daerah setempat,” pungkasnya. (rizqon)
Editor: Abadi