TMMD Digelar 26 Juli-24 Agustus 2022, Pemkab Tanah Bumbu Ikuti Rakornis TMMD Mabes TNI Melalui Vicon

Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan Pembangunan, Dahliansyah serta Kasdim 1022 Tanbu Mayor Inf Priya Firmansyah mengikuti Rakornis TMMD 2022. (Foto : Humas Pemkab Tanbu)

BATULICIN, klikkalsel.com – Program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahun 2022 akan digelar selama satu bulan dari tanggal 26 Juli hingga 24 Agustus 2022 mendatang.

Rencana ini diungkapkan Kepala Staf Angkatan Darat melalui Wakil Asisten Teritorial (Wakaster) Mayjen TNI Karmin Suharna dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) pelaksanaan program TMMD tahun 2022 yang disiarkan secara langsung melalui video conference (vicon) ke seluruh Indonesia dari Mabes TNI Angkatan Darat Jakarta, Selasa (19/7/2022).

“Adapun tema yang akan diangkat pada TMMD ke-114 ini yakni TMMD dedikasi terbaik membangun NKRI yang memiliki makna pengabdian secara terintegrasi dalam mewujudkan akselarasi pembangunan di wilayah demi kesejahteraan masyarakat dan terdukungnya pertahanan yang tangguh,” ujarnya dalam forum rapat yang diikuti Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan Pembangunan, Dahliansyah, serta Kasdim 1022 Tanbu Mayor Inf Priya Firmansyah dari Digital Live Room (DLR) lantai 4 Kantor Bupati Tanah Bumbu.

Dalam vicon, Wakaster Mayjen TNI Karmin Suharna mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ataupun Lembaga, Pemerintah Daerah baik Kabupaten maupun Kota beserta jajarannya yang telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung program TMMD ke-114.

Menurutnya, hasil TMMD dapat memberikan manfaat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah itu.

Baca Juga : UMKM Sasirangan Binaan PLN Tampil di Kegiatan Himung Ulahan Tanah Laut

Baca Juga : Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Bersiap Meraih Adipura

Mayjen TNI Karmin Suharna menjelaskan, Rakornis yang mengawali pelaksanaan TMMD ini digelar dengan tujuan untuk membangun, membahas dan mendiskusikan berbagai program yang dapat disinergikan pada pelaksanaan TMMD ke-114.

Jika ditinjau dari fisik TMMD berupa infrastruktur jalan, jembatan dan lainnya, kata Wakaster, sudah sejalan dengan visi dan misi pemerintah yang berkaitan dengan pembangunan infrastruktur berskala besar dan pembangunan SDM sehingga hasil pembangunan infrastruktur TMMD dapat dihubungkan menuju infrastruktur sekala besar program pemerintah pusat dengan harapan dapat mengakselerasi pembangunan di daerah.

Begitu pula dengan hasil non fisik TMMD berupa meningkatnya pemahaman masyarakat, yang di antaranya meliputi pemahaman akan kesadaran bela negara, kesehatan, pertanian, penyalahgunaan narkoba dan paham radikalisme.

“Hal ini pastinya memberi manfaat dalam meningkatkan kualitas SDM yang ada di wilayah pelaksanaan TMMD, terkhusus pada wilayah 3T yakni daerah tertinggal, terisolir dan terpencil,” sebutnya.

Dia menilai, program TMMD bukan semata pembangunan fisik bagi masyarakat desa, tetapi juga sebagai sarana untuk membangun semangat dan percaya diri masyarakat, agar mampu mengelola potensi yang dimiliki serta kesiapsiagaan menghadapi setiap ancaman dan tantangan yang mungkin terjadi.

“TMMD sebuah solusi untuk menjawab aspirasi kebutuhan masyarakat saat ini. Dengan adanya TMMD diharapkan, semua instansi di lintas sektoral dapat bersinergi dalam membantu peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah,” tutupnya.(adv/rini)

Editor : Amran