Termakan Janji Kampanye, Warga Simpang Sungai Jelai Masih Melintasi Jalan Rawa Setapak

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Bertahun tahun, warga kawasan Simpang Sungai Jelai, RT 27 Kelurahan Basirih Selatan, sampai saat ini belum menikmati jalan yang layak. Menurut warga, perbaikan hanya sekadar janji saat kampanye kepala daerah.

Tak hanya menunggu janji kampanye kapala daerah, warga setempat bahkan harus merelakan diri terus melintasi jalan rawa setapak. Bahkan apabila kondisi air pasang, maka jalan tersebut terendam.

Kondisi tersebut telah sekian lama dirasakan oleh warga sekitar. Meski sudah berkali-kali mengajukan bantuan ke pemerintah untuk perbaikan jalan nyatanya hingga sampai saat ini kawasan tersebut tak pernah disentuh tangan pemerintah.

Dituturkan salah seorang warga, yakni Junaidi, bahwa kondisi air pasang akan membuat kondisi jalan di wilayahnya menjadi terendam, dan menyisakan becek serta tanah yang lembek.

“Mungkin, sekitar empat hari ke depan, air bakal kembali pasang. Kalau sudah seperti itu, jalan ini pasti terendam. Bila sudah kembali surut, yang tersisa tinggal beceknya. Jalanan pun jadi lembek,” tuturnya, Jumat (5/11/2021).

Junaidi menyampaikan bahwa sejak lahir, ia sudah tinggal ditempat tersebut, dan seingatnya tidak pernah ada perbaikan jalan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah setempat.

Baca Juga : Bepergian Naik Pesawat Bisa Cuman Pakai Antigen

Menurutnya sempat ada perbaikan yang dilakukan pemerintah. Namun yang dilakukan hanyalah perbaikan dua buah jembatan.

“Perbaikan jembatan itu pun dua tahun yang lalu. Kebetulan, saya salah satu yang dipekerjakan,” bebernya.

Hal senada juga disampaikan Mansyah, bahwa jalan lingkungan tersebut dibuat oleh warga sekitar dengan bantuan TNI, hingga tembus ke SDN Mantuil 10. Namun saat ini kondisi jalan menuju SDN Mantuil 10 tersebut sudah tidak lagi bisa dilalui lantaran jalannya terputus.

Baca Juga : Dibayang-bayangi Tuntutan, Satpol PP Kembali Lanjutkan Penertiban Baliho Bando

Baca Juga : Rumah Lanting Peninggalan Muhidin Tak Terawat, Rencana Disbudpar Akan Dimusnahkan

Sehingga saat ini banyak anak-anak SD di Mantuil 10 tersebut harus mengayuh sampan atau menumpang perahu mesin kecil untuk bisa sampai ke sekolah.

“Perbaikan jalan hanya swadaya masyarakat. Seperti dihampari kulit kelapa, dan lain-lain,” jelasnya.

Mansyah juga menerangkan bahwa sebelumnya ia ada melihat petugas dari melakukan pengecekan terhadap jalan tersebut.

“Entah mereka datang dari mana. Tapi, seingat saya, mereka mengukur luas dan panjang jalan lingkungan. Itu bahkan dilakukan berkali-kali,” terangnya.

Mansyah juga mengakui bahwa saat pemilihan kepala daerah beberapa waktu lalu, tepatnya saat kampanye, salah seorang pejabat datang, yakni Ibnu Sina, yang sekarang menjabat sebagai Walikota Banjarmasin.

Saat kampanye tersebut pihaknya meminta kepada Ibnu Sina untuk memperbaiki kawasan jalan lingkungan mereka.

“Saat itu, kami meminta perbaikan jalan. Dan Pak Ibnu, berjanji untuk menindaklanjuti. Itu yang saya ingat. Alhamdulillah, setelah dilantik sampai sekarang realisasinya tak ada,” ungkapnya.

“Kami sebenarnya tidak ingin muluk-muluk. Seperti apapun bantuan untuk jalan ini, kami terima. Yang penting dibuatkan atau diperbaiki. Yang penting jalanan nyaman,” harapnya.

Terpisah, ketika di konfirmasi, Kepala Bidang Jalan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banjarmasin, Chandra menerangkan bahwa dikawasan Simpang Sungai Jelai tersebut pihaknya sudah ada melakukan perbaikan jalan sepanjang 1,2 Km.

“Termasuk pembangunan Jembatan, tapi memang pengerjaannya tidak sampai menyentuh kawasan RT 27,” terangnya.

Untuk itu pihaknya akan melakukan pengecekan kawasan jalan tersebut terlebih dahulu sebelum melakukan penanganan.

“Untuk melakukan penanganan, kami perlu melihat ke lokasi terlebih dahulu baru kami bisa melakukan taksiran anggaran. Kemudian melihat ketersediaan anggaran,” jelasnya.

Chandra juga menyampaikan bahwa untuk di tahun anggaran 2022, kemungkinan besar perbaikan di kawasan tersebut masih belum bisa dilakukan. Karena rencana penanganan tahun 2022 sudah terinput di sistem rencana penanganan dari hasil musrenbang dan lainnya.

“Tahun 2022 sudah tidak mungkin. Tapi kami coba masukan di perencanaan tahun 2023,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran