TANJUNG, Klikkalsel.com – Seorang pria melakukan percobaan bunuh diri dengan cara menyayat bagian leher dan lengan tangannya menggunakan pisau di kediamannya Desa Maburai Kecamatan Murung Pudak, pada Selasa (25/01/2022) sore.
Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin, melalui Kasi Humas Iptu Mujiono mengatakan, pria berinisial SN (32) nekat berusaha mengakhiri hidupnya karena diduga tak kuasa menahan beban masalah rumah tangga.
“Peristiwa tersebut awalnya diketahui petugas Polsek Murung Pudak, bahwa ada seorang pria luka berat yang awalnya diduga korban aksi penganiayaan,” ucapnya.
Kemudian Kapolsek Murung Pudak Akp Samsu Suargana mendatangi TKP dan mendapat keterangan bahwa SN masih dalam keadaan terbaring dilantai ruang tamu dalam keadaan bersimbah darah dengan luka sayat pada leher.
“Serta ditemukan Sajam disebelah tangan kanannya,” katanya.
Ia menerangkan, tidak ada barang berharga milik SN yang hilang maupun kerusakan di sekeliling rumah. SN kemudian dilarikan ke IGD RSUD Badaruddin Kasim untuk mendapatkan perawatan medis.
“Terdapat luka sayat akibat benda tajam di leher kurang lebih 15 cm dengan dalam 1 cm serta luka sayat di tangan kiri kurang lebih 2 cm,” ujarnya.
Usai melakukan serangkaian penyelidikan di TKP, kemudian disimpulkan bahwa SN menderita sejumlah luka di tubuhnya bukan akibat dari aksi tindak pidana penganiayaan, namun diduga akibat merupakan percobaan bunuh diri.
Hal tersebut juga dikuatkan dengan keterangan istrinya yang berinisial MM (46). Dimana pada Senin (24/01/2022) malam, terjadi selisih paham antara mereka berdua. Hal itu dipicu suaminya yang menaruh rasa cemburu.
Bahkan, sebelum melakukan aksi percobaan bunuh diri, SN sempat mengirimkan atau memberikan pesan kepada sang istri melalui pesan via WhatsApp.
“Aku Minta Bayak Minta Maaf Minta Rela Semuanya Wan Keluarga Jaga Anak Baik Baik Terimakasih Semuanya Atas Kebaikan Selama Ini. Aku Banyak Dosa di Dunia. Aku lebih baik pergi menjauh selamanya semoga bahagia. Selamat tinggal hari ini terakhir aku di dunia,” isi pesan SN.
Baca Juga : Polres Tabalong Ungkap Kronologi Kasus Ayah Cabuli Anak di Kelua
Ketika sang istri membaca pesan singkat suaminya sekitar jam 15.30 Wita, ia pun langsung pulang ke rumahnya.
“Sesampai dirumah melihat ada sepeda motor milik korban, dan masuk kedalam rumah mendapati korban dalam kondisi bersimbah darah,” jelasnya.
Kemudian, sang istri menelpon rekannya inisial NIJ(40) untuk meminta dikirimkan mobil ambulance ke rumahnya di Jalan A. Yani Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak.
Selanjutnya NIJ menuju rumah MM sambil menghubungi Ambulance RSUD Badaruddin Kasim dan anggota Satuan Intelkam Polres Tabalong.
“Setiba di lokasi, NIJ bersama sopir ambulance mengangkat korban dan dibantu warga sekitar dan pegawai Dinas Ketahanan Pangan menuju RS Badaruddin Kasim untuk diberikan pertolongan medis,” tutur Iptu Mujiono.
Sehingga SN mendapatkan perawatan itensif di IGD RSUD Badaruddin Kasim hingga akhirnya nyawanya bisa diselamatkan.
Polres Tabalong mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, agar peristiwa seperti ini tidak terulang kembali dikemudian hari. Warga pun diminta jangan menyerah dan memutuskan untuk mengakhiri hidup saat ada permasalahan.
“Cukup pertama dan terakhir kalinya,” katanya.
“Segera konsultasikan persoalan atau permasalahan anda ke saudara, keluarga dan sahabat atau juga ke pihak –pihak yang dapat membantu anda seperti psikolog, psikiater ataupun klinik kesehatan mental,” pungkasnya. (Dilah)
Editor: Abadi





