Temui Konstituen, Serap Aspirasi

BANJARMASIN, klikkalsel – Jatah terakhir reses di tahun ini, anggota DPRD Kota Banjarmasin daerah pemilihan (dapil) Banjarmasin Timur menyambangi Kelurahan Pekapuran Raya, Selasa (31/10/17).

Legislator DPRD Banjarmasin asal Fraksi Partai Golkar Noorlatifah, SE, menanggapi keluhan warga pada reses bersama anggota dewan dapil Banjarmasin Timur di Kelurahan Pekapuran Raya, Selasa (31/10/17). (syarif wamen/klikkalsel)

Reses bersama ini bertujuan untuk menyerap aspirasi dan masukan konstituen dari dapil masing-masing.

Pada agenda penyerapan aspirasi hari ketiga DPRD Banjarmasin itu, masyarakat menyampaikan permasalahan yang dihadapi, mulai persoalan infrastruktur perbaikan jalan yang tidak merata, normalisasi sungai, kenaikan tarif PDAM dan listrik hingga mahal dan langkanya gas elpiji 3 Kg.

Menanggapi kelangkaan gas ‘tabung melon’ itu, Anggota DPRD Banjarmasin Noorlatifah SE, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan mitra kerja terkait untuk mencari solusi terhadap permasalahan yang dirasakan masyarakat saat ini.

Warga menyampaikan aspirasi dan keluhan persoalan yang dihadapi saat ini kepada anggota dewan dapil Banjarmasin Timur, saat reses ketiga atau reses penutup di tahun 2017 ini. (syarif wamen/klikkalsel)

Tentunya, kata dia, berharap permasalahan gas 3 Kg itu cepat diselesaikan, tidak lagi terjadi kelangkaan, dan kenaikan harga.

“Nanti kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Banjarmasin untuk mencari solusi terbaik, kasian masyarakat kalo terus-terusan seperti ini,” ujar legislator komisi II DPRD Banjarmasin yang membidangi Ekonomi dan Pembangunan ini.

Selain itu, permasalahan yang banyak dikeluhkan masyarakat adalah pembangunan infrastruktur jalan yang tidak merata di kawasan Pekapuran Laut. Politisi Partai Golkar ini berjanji akan membahas masalah ini dengan dinas dan menyampaikan aspirasi masyarakat ini.

Ia siap memperjuangkan pembangunan infrastruktur warga tersebut. “Kami akan menemui mitra kerja kami yang menangani masalah ini dan akan kami sampaikan keinginan warga ini,” ujar srikandi dewan yang akrab disapa Lala.

Mengenai masalah tarif pukul rata 10 kubik dari PDAM, dirinya mengakui telah pernah bertemu dengan direksi PDAM Bandarmasih. “Waktu itu mereka berjanji akan mengevaluasi kebijakan tersebut dan akhirnya mereka membuat kebijakan menurunkan tarif minimum untuk golongan R1 menjadi cuma 5 kubik,” jelasnya.

Walau begitu, ia kembali mengkomunikasikan kepada PDAM untuk menyampaikan aspirasi dan keberatan masyarakat agar dicarikan kebijakan yang lebih bijak.

Dari sekian banyak aspirasi yang masuk dirinya sangat mengapresiasi keinginan warga untuk meminta fasilitas kebersihan dan normalisasi sungai.

“Saya sangat senang dan mengapresiasi keinginan warga tentang fasilitas kebersihan dan normalisasi sungai, artinya warga semakin sadar tentang arti kebersihan. Kami sangat mendukung dan berharap pemerintah terus mendorong semangat luar biasa dari warga ini,” tutupnya. (david)

Editor : Farid

Tinggalkan Balasan