Tak Ingin Tragedi Kanjuruhan Terulang, Ratusan Suporter di Banjarmasin Nyalakan Lilin dan Doa Bersama

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tak ingin Tragedi Kanjuruhan, Malang terulang, gabungan dari ratusan suporter sepakbola di Banjarmasin menggelar aksi solidaritas yang di inisiasi Bartman Bersatu, di Stadion 17 Mei.

Gabungan suporter tersebut merupakan Bartman, Aremania, Viking, Bonek dan Snex, yang menggelar doa bersama bersama Kepolisian serta perwakilan dari Anggota DPRD Provinsi Kalsel.

Dengan mengenakan baju hitam, ratusan suporter dari Banjarmasin ini saling berkumpul dan menyalakan lilin tanda berbelasungkawa atas tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang.

Kapolresta Banjarmasin, Sahbana Atomojo, yang juga berhadir dalam kegiatan tersebut mengharapkan hal serupa tidak lagi terjadi di persepakbolaan Indonesia.

“Mudah-mudahan ini yang terakhir. Kita juga meminta agar seluruh lapisan masyarakat bisa turut andil dalam menjaga Kantibmas di Banjarmasin.

Ketua Suporter Barito Putera Tribun Tertutup Timur (Sop Buntut) 1988, Iskandar mengakui bahwa tragedi tersebut merupakan kejadian yang sangat melukai dunia persepakbolaan Indonesia.

“Kami berharap tragedi duka mendalam yang terjadi di stadion Kanjuruhan Malang itu adalah yang terakhir kalinya. Jangan sampai ada lagi korban akibat sepak bola,” bebernya.

Baca Juga : Wakil Ketua Komisi III DPR RI, PT LIB Harus Bertanggung Jawab atas Tragedi Kanjuruhan

Baca Juga : Tragedi Kanjuruhan: CEO PS Barito Putera Ucapkan Belasungkawa dan Berharap Hal Ini Tak Terulang Lagi

Selain itu, pihaknya juga menuntut agar peristiwa yang memakan ratusan jiwa suporter yang menonton laga Arema FC kontra Persebaya itu wajib diusut tuntas.

Menurutnya kejadian ini pasti saling berkaitan, baik perangkat pertandingan, suporter, polisi yang bertugas mengamankan pertandingan bahkan panitia pelaksana pertandingan wajib diusut tuntas.

“Lebih baik tidak ada dulu pertandingan sepakbola sebelum kasus ini diusut tuntas,” ujarnya.

“Lebih baik jangan ada lagi pertandingan malam hari. Banyak mudharat dan banyak hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi apabila pertandingan itu dilaksanakan malam hari. Apalagi banyak penonton perempuan dan anak-anak,” sambungnya.

Sementara itu, perwakilan suporter Arema FC di Banjarmasin yang hadir dalam aksi solidaritas ini Dimas Raditya, meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi pada 1 Oktober lalu.

“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada suporter di Kalsel, atas aksi solidaritas ini,” pungkasnya.

Dia juga berharap, tragedi maut tersebut menjadi yang terakhir di dunia sepak bola.(fachrul)

Editor : Amran