Tak Ada Solusi Kongkret Pengurangan Sampah, DLH Hanya Bisa Karungi Sampah yang Meluber

Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Alive Yoesfah Love

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sudah lebih dari 10 hari sejak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Basirih di segel oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), tumpukan sampah tak tertangani di Banjarmasin lebih dari 4.500 ton.

Jumlah sampah harian yang di produksi oleh Kota Banjarmasin berkisar 600 hingga 650 ton perharinya. Namun hanya sebagian yang bisa terbuang ke TPA Regional Banjarbakula.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin, Alive Yoesfah Love mengatakan bahwa, sekitat 450 ton tidak tertangani, dan apabila di akumulasi semala 10 hari jumlah tumpukan sampah di Banjarmasin berkisar 4.500 ton lebih.

Menurutnya untuk mengatasi banyaknya tumpukan-tumpukan sampah ini. Pihaknya tengah melakukan pengarungan agar luberan hingga bau sampah tidak menjalar kemana-mana.

Baca Juga : Permasalahan Darurat Sampah di Banjarmasin Harus Segera Dicarikan Solusi Cepat dan Efektif

Baca Juga : Darurat Sampah Belum Ada Solusi: Warga Terpaksa Menikmati Bau Menyengat

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut, yakni tumpukan sampah akan dimasukan kedalam karung. Yang mana pihaknya sudah menyediakan 10 rinu larung untuk memastikan sampah tidak lagi meluber.

“Karung-karung sampah tersebut nantinya akan ditempatkan di Stasiun Peralihan Antara (SPA),” tuturnya.

“Kita juga akan memaksimalkan fungsi rumah maggot sebagai tempat pengolahan sampah organik,” sambungnya.

Selain itu, Alive juga mengatakan bahwa pihaknya akan memberdayakan para pemulung yang sebelumnya berada di TPA Basirih untuk membantu memilah tumpukan sampah yang ada di Banjarmasin saat ini.

“Jadi kita manfaatkan sebanyak 200 orang pemulung untuk melakukan pengarungan. Itu sebagai solusi sementara, jadi apabila ada yang tidak terangkut maka akan kami karungi,” tandasnya.(fachrul)

Editor : Amran