Starlet Kotak Tahun 1987 Dijadikan Usaha Food Car ‘Jotan’

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pandemi Covid-19 yang mehentakan ekonomi di Indonesia berdampak pada matinya usaha, tak sedikit dari mereka juga harus gulung tikar.

Sektor usaha yang “mati suri” membuat sejumlah pengusaha harus beikir ulang guna mencari nafkah. Seperti Muhammad Alwi, harus rela mengubah mobil Toyota Starlet kotak tahun 1987 kesayangannya menjadikan wadah usaha sebuah café mini.

Mantan Barista disalah satu restoran di Bandung ini, mengaku, baru 2 bulan belakangan menggeluti usahanya, pasca resign dari tempatnya bekerja disalah satu vendor jaringan telekomunikasi.

“Selepas bekerja sebagai karyawan di perusahaan tersebut, saya sempat bingung mau usaha apa. Apalagi, sulit mencari kerjaan di masa pandemi Covid-19 seperti ini. Dan akhirnya muncul ide untuk berjualan ala food car,” kata Alwi, Minggu (18/7/2021).

Berbekal mobil kesayangannya Toyota Starlet kotak tahun 1987 dirinya berjualan olahan minuman sehat kekinian.

“Membuka sebuah cafe untuk tempat bersantai sambil menikmati hidangan, tentu memerlukan biaya yang tak sedikit. Sewa lahan, kios atau ruko sekarang cukup mahal di Banjarmasin,’ucapnya.

Ide tersebut muncul ketika Alwi kuliah di Bandung pada tahun 2012 silam, ia kerap melihat pedagang yang menjajakan makanan dan minuman menggunakan mobil atau biasa disebut Food Car.

“Dari situlah kepikiran buka usaha dengan menu yang unik dan tempat menjual yang tidak biasa seperti orang kebanyakan. Kalau seperti ini, lebih praktis. Yang penting sudah izin dengan yang punya halaman ruko,” ucap Alwi.

Terkendala modal itulah Alwi berinovasi menyulap mobil tua miliknya menjadi model food car. Dengan bermodalkan sekitar Rp 1 jutaan, impian Alwi pun terwujud untuk membuka usahanya sendiri.

“Untuk sewa tempat aja paling murah bisa Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribuan belum lagi penunjang seperti proferti yang lainnya,akhirnya saya merelakan mobil kesayangan,” bebernya.

Adapun sajian yang dijual Es Kacang Ijo dan Es Ketan Hitam. Uniknya, sajian ini tanpa menggunakan santan dan gula. Namun, ada tambahan topping sebagai tambahan yang menggugah selera.

“Jualan yang berbahan kacang hijau dan ketan hitam saya singkat namanya jadi Jotan, kependekan dari kacang ijo dan ketan, dan dipatok harga antara Rp 10 ribu sampai Rp 12 ribu saja,” tuturnya.

Jotan milik Alwi tidak memakai santan dan gula seperti orang lain. Rasa manisnya didapat dari creamer dan susu sapi UHT. Ada 2 pilihan original dan matcha. Sedangkan, toppingnya ada 3 pilihan, oreo, biskuit regal dan sereal coklat.

Menu yang ditawarkannya saat ini pangsa pasarnya mulai anak-anak hingga orang dewasa. Namun, lanjutnya, bulan depan akan ada tambahan menu baru, yaitu kopi susu jotan.

Dikatakannya, setiap hari Minggu, ia buka lapak di Car Free Day (CFD) di kawasan Masjid Sabilal Muhtadin, antara jam 7 hingga pukul 10 pagi.

“Kemudian, dikawasan jalan Pangeran Hidayatullah (Banua Hanyar) mulai jam 11 sampai jam 6 sore,” pungkasnya.(azka)

Editor : Amran