Sinergi Bank Indonesia dan Pemkot Banjarmasin Kendalikan Inflasi

Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina saat meninjau pasar murah Bank Indonesia

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Sebagai aksi nyata Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalsel bersama Pemko Banjarmasin menggelar kegiatan Pasar Murah dan Temu Responden 2022.

Sinergi ini bertujuan melindungi masyarakat dari dampak lanjutan penyesuaian harga BBM, melalui skema subsidi harga agar masyarakat bisa memperoleh bahan pangan strategis dengan harga lebih murah.

Dalam kegiatan pasar murah ini, juga dihadiri Forkopimda dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Banjarmasin. Dimana kegiatan ini juga didukung 90 pedagang dari berbagai skala usaha, mulai dari pasar swalayan, pedagang eceran, pelaku industri kreatif, hingga UMKM se Kota Banjarmasin.

Lebih dari 3.000 pengunjung turut berbelanja dan meramaikan kegiatan yang bertempat di Lapangan Taman Kamboja, Banjarmasin ini.

Kepala Perwakilan BI Provinsi Kalimantan Selatan, Imam Subarkah, berkata Banjarmasin adalah penyokong utama ekonomi dan potret inflasi Kalsel.

Hal itu tercermin dari pangsa ekonomi Kota Seribu Sungai yang mencapai 17,88 persen dari total perekonomian Kalsel, serta pangsa Nilai Konsumsi (NK) yang mencapai 83,40 persen dari total NK Kalsel.

Kegiatan pasar murah secara masif selama dua bulan terakhir telah mampu meredam tekanan inflasi usai penyesuaian harga BBM. Inflasi Banjarmasin pada Oktober 2022 sebesar 0,28 persen (mtm), jauh lebih rendah dibanding September 2022 sebesar 1,56 persen (mtm).

Baca Juga : Matangkan Persiapan Jelang Porwanas, Tim Bulutangkis PWI Kalsel Uji Tanding dengan PBSI Banjarmasin

Baca Juga : Amankan 120 Emas, HSS Juara Umum Porprov XI Kalsel

Inflasi Banjarmasin yang kian terkendali turut menurunkan tekanan inflasi Kalsel, dari semula 1,42 persen pada September 2022, menjadi 0,25 persen pada Oktober 2022.

“Ke depan, risiko tekanan inflasi akan tetap ada, sehingga memerlukan upaya yang lebih serius melalui operasi pasar jelang Natal dan Tahun Baru, Kerja Sama Antar Daerah (KAD), dan subsidi ongkos angkut untuk menjaga kelancaran distribusi pasokan, khususnya pada komoditas pangan bergejolak seperti beras, daging sapi, kedelai, gula, bawang merah, dan aneka cabai,” ujar Imam Subarkah.

Senada dengan itu, Walikota Banjarmasin, Ibnu Sina, mengapresiasi BI atas dedikasi, upaya, dan sinergi pengendalian inflasi yang telah dan akan terus dilakukan.

Melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin, pihaknya telah melakukan enam kali kegiatan Pasar Murah, dan hingga akhir tahun akan dilakukan 20 kali lagi guna melindungi warga dari dampak kenaikan harga-harga.

“Supaya dampaknya terasa masif, upaya pengendalian inflasi wajib dilakukan secara bersinergi, seperti halnya hari ini,” ujarnya.

Pihaknya juga mengapresiasi upaya BI dalam memantau aktivitas perekonomian dan dinamika harga lewat berbagai survei, serta mengajak responden BI untuk menjaga kualitas data dan informasi demi melahirkan kebijakan yang tepat dan akurat.

Ke depan, sinergi kebijakan antara Pemerintah Daerah dengan BI melalui TPID dan GNPIP dalam mendorong ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, kestabilan harga, dan komunikasi efektif akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang ditetapkan.(fachrul)

Editor : Amran