Sedikit Lagi, Datu Kelampayan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor membuka seminar nasional rekam jejak Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. (foto: rizqon/klikkalsel.com).

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Tahapan penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari berlanjut di pada Seminar Nasional di Mahligai Pancasila, Rabu (16/3/2022). Hasil seminar nantinya akan diserahkan ke pemerintah pusat untuk ditindaklanjuti persetujuan penganugerahan gelar pahlawan nasional.

Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari atau dikenal Datu Kelampayan oleh masyarakat Kalimantan khususnya Suku Banjar. Datu Kelampayan seorang ulama dan mufti Kesultanan Banjar di masa Sultan Tahmidullah II sekitar tahun 1772.

Sosok Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari banyak menorehkan jasa di bidang keagamaan di Kesultanan Banjar, Nusantara dan Asia Tenggara. Salah satu kiprah Datu Kelampayan adalah Kitab Hukum Ibadat (Hukum Fiqh), yang kelak kemudian dikenal dengan nama Kitab Sabilal Muhtadin yang hingga kini menjadi referensi para ulama modern.

“Kita usulkan untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional,” tutur Gubernur Kalsel Sahbirin Noor usai membuka seminar dengan lantunan salawat.

Seminar Nasional tersebut mengangkat tema ‘Kiprah, Pemikiran, dan Karya Besar’ rekam jejak Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.
Gubernur yang akrab disapa Paman Birin mengatakan optimis pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial akan menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

Dikatakannya, sebab rekam jejak Datu Kelampayan sangat berpengaruh se-nusantara di masa hidupnya bahkan hingga sekarang.
Dia menambahkan, dukungan penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Datu Kelampayan mengalir dari berbagai pihak. Bahkan, ujarnya, negeri jiran, Malaysia juga mendukung Mufti Kesultanan Banjar itu dianugerahi gelar pahlawan nasional.

“Kita Waja Sampai Kaputing, insya Allah. Prosesnya kita ikuti dari awal, mulai dari pendataan, pendapat tokoh-tokoh masyarakat, akademisi, cendikiawan dan sebagainya,” pungkasnya.

Baca Juga : DHD 45 Kalsel dan TP2GD Yakin Datu Kalampayan Dapatkan Gelar Pahlawan Nasional

Baca Juga : Paman Birin Serahkan Tanah dan Air ‘Bumi Antasari’ Bernilai Filosofi dan Sejarah ke Jokowi

Dalam seminar nasional ini, Kementerian Sosial RI turut hadir secara virtual melalui sambungan Zoom. Berbagai bahan yang terkumpul dikoordinasikan oleh pihak Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kalimantan Selatan.

“Hasil seminar ini akan kita susun, himpun kemudian kita usulkan ke pemerintah pusat,” ucapnya Ketua Harian Dewan Harian Daerah (DHD) 45 Kalsel, Zulfadli Ghazali yang juga bagian TP2GD.

Dia mengungkapkan, usulan penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari adalah yang pertama. Jika usulan disetujui pemerintah pusat maka penganugerahan gelar pahlawan nasional kepada Datu Kelampayan akan diberikan pada Agustus 2022 mendatang.

“Insya Allah Agus nanti,” pungkasnya seyara menyampaikan tak ada kendala dalam proses pengusulan.

Saat ini di Kalsel sendiri ada empat tokoh yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional yaitu Pangeran Antasari, Ir PM Noor, Brigjen Hasan Basri dan Idham Chalid. Apabila usulan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari disetujui pemerintah pusat, maka ada lima pahlawan nasional dari Bumi Lambung Mangkurat. (rizqon)

Editor: Abadi