Religi  

Sambangi PWI Kalsel, FKUB Kalsel: Survey Kerukunan Umat Beragama Bagus Meski Fasilitasi Pemerintah Minim

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalimantan Selatan menerima kunjungan Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalsel di Sekretariat PWI Kalsel Jalan Pangeran Hidayatullah Kelurahan Banua Anyar, Rabu (29/9/2021).

Dalam sambutannya Ketua PWI Kalsel yang didampingi sejumlah pengurus dan pimpinan redaksi media menyampaikan, pihaknya mengucapkan terima kasih atas kunjungan yang dilakukan.

Ia pun membuka diri untuk mendukung FKUB Kalsel dalam menyampaikan pesan-pesan kedamaian dan kerukunan agar dapat diterima oleh masyarakat.

“Kita juga siap membantu publikasi kegiatan-kegiatan FKUB Kalsel agar diketahui masyarakat luas dalam upaya menjaga kerukunan antar umat beragama di Kalsel,” ucapnya.

Sementara itu Ketua FKUB Kalsel, Ilham Masykuri Hamdie dalam sambutannya menyampaikan beberapa data terkait survey kerukunan umat beragama Kalsel yang saat ini menempati posisi ke 24 dengan poin 72,53 dari 34 provinsi yang ada di Indonesia.

“Ini cukup baik nilainya. Bahkan trend ini terus naik sejak tahun 2016,” ucapnya.

Baca Juga : Atlet Muaythai Kalsel Lolos Ke Fase Final PON Papua

Baca Juga : Dua Hari Dibuka Jembatan Sungai Alalak Ramai Dikunjungi

Ia pun menyebutkan beberapa indikator yang menjadi penilaian antara lain, toleransi, kesetaraan dan kerjasama.

“Contoh yang bisa terjadi jika toleransi dan kesetaraan rendah, maka akan terjadi konflik atau riak-riak saat pendirian rumah ibadah,” jelasnya.

Konflik itu juga muncul karena dipicu masih tingginya ego kelompok yang merasa lebih hebat atau mayoritas di suatu daerah.

Selain indikator utama, ia pun menyebut ada 3 indikator pendukung yang juga mesti diperhatikan, yaitu masalah pembinaan organisasi dan penyuluh agama hingga ke akar rumput, penyuluhan kepada masyarakat dan fasilitasi oleh pemerintah daerah dan kementrian agama.

Masalah fasilitasi oleh pemerintah daerah dan kementrian agama inilah yang menurutnya masih sangat minim. Ia mencontohkan, sejauh ini bantuan terkait anggaran dan fasilitas lain seperti sekretariat sangat minim didapat oleh FKUB di kabupaten/kota.

Padahal ujarnya FKUB memiliki peranan besar dalam menjaga kerukunan umat beragama di suatu daerah.

“Jangan sampai analogi orang sakit yang kita pakai. Jangan sampai sakit dulu baru tahu artinya sehat. Jangan sampai terjadi kerusuhan, baru kita tahu pentingnya sebuah kerukunan,” tegasnya.

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas berbagai hal terkait perkembangan dunia pers dan peta kerukunan di Kalsel. (david)

Editor: Amran