Rumah Anno Kini Bertransformasi Jadi Banjarmasin Culture Hub

Persemian perubahan nama Rumah Anno 1925 menjadi Culture Hub oleh Walikota Banjarmasin dan Ketua DPRD Kota Banjarmasin

BANJARMASIN, klikkalsel.com – Pemko Banjarmasin resmi mengumumkan perubahan nama Rumah Anno 1925 menjadi Banjarmasin Culture Hub, hal ini merupakan sebuah langkah yang tak hanya sebatas pergantian nama, tetapi juga penegasan arah baru sebagai pusat budaya yang inklusif, kreatif, dan terbuka untuk seluruh lapisan masyarakat.

Peresemian pergantian nama tersebut dilakukan Walikota Banjarmasin, Muhammad Yamin bersama Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Rikval Fachruri.

Yamin, menyampaikan bahwa transformasi itu merupakan bagian dari upaya menjadikan kawasan Siring sebagai sentra kegiatan budaya dan inovasi, tanpa menghilangkan nilai nilai historis yang melekat di dalamnya.

“Harapannya, ini bisa menjadi satu tahap yang menjadikan pusat budaya dan seluruh kegiatan-kegiatan yang inovatif, kreatif, dan juga mungkin menjadi inovasi untuk pemuda-pemuda yang ada di Kota Banjarmasin,” ujarnya, Senin (26/5/2025).

Ia menegaskan bahwa Banjarmasin Culture Hub akan menjadi ruang berkumpul yang menyatukan berbagai unsur seni, budaya, dan komunitas kreatif.

Baca Juga Rusak Diterpa Hujan Disertai Angin, Atap Panggung di Samping Rumah Anno Langsung Diperbaiki

Baca Juga Amukan Api di Gang Sadar: Belasan Rumah Warga Terdampak

Rumah Anno yang selama ini dikenal sebagai bangunan bersejarah akan tetap mempertahankan nilai sejarahnya, namun kini dengan wajah baru yang lebih interaktif.

“Sejarah dan sebagainya tetap ada di Rumah Anno, tapi kami akan membenahi dan memperbaikinya agar lebih hidup dan lebih ramai ke depan,” terangnya.

Tak hanya Rumah Anno, kawasan sekitar seperti Menara Pandang juga akan terus difungsikan sebagai ruang publik untuk anak-anak muda dan masyarakat umum.

“Tempatnya tetap dijadikan tempat berkumpul anak-anak muda dan umum bisa melaksanakan kegiatan apapun di situ untuk bisa meramaikan daerah wisata Siring sini,” jelasnya.

Ia berharap kawasan tersebut dapat mendukung pertumbuhan UMKM dan memperkuat sektor pariwisata kota. Bahkan penataan akan dilakukan secara menyeluruh dari Jembatan Pasar Lama hingga Jembata Dewi.

Langkah tersebut merupakan bagian dari rencana besar menjadikan kawasan siring sebagai pusat budaya Kota Banjarmasin. Kegiatan seperti latihan menari dan aktivitas seni lainnya akan tetap dilestarikan dan dikembangkan.

“Semua akan dilakukan pembenahan. Kami ingin dari ujung ke ujung bisa menjadi lebih ramai lagi, sesuai dengan instruksi kami,” pungkasnya.(fachrul)

Editor : Amran