Ribuan Jemaah Padati Mesjid Ar Raudhah Sungai Andai, Hadiri Haul Guru Sekumpul

Ruang induk Mesjid Ar Raudhah dipenuhi jemaah mengikuti peringatan haul Guru Sekumpul.

BANJARMASIN, Klikkalsel.com – Ribuan jemaah memadati Mesjid Ar Raudhah di Jalan Bawang Merah Kelurahan Sungai Andai, Banjarmasin Utara, Senin (27/2/2023) malam.

Jemaah sejak pukul 17.00 Wita datang berbondong-bondong untuk mengikuti secara langsung peringatan Haul ke 18 Abah Guru Sekumpul (Syekh Muhammad Zaini bin Abdul Ghani) di Mesjid Ar Raudhah Komplek Perumahan Lima Bersaudara Mandiri (PT Herlina Perkasa).

Pantauan di lokasi haul, jemaah masih terus berdatangan hingga pukul 19.30 Wita.

Tampak sejumlah personel polisi bersama relawan gabungan bertugas sepanjang jalan menuju Mesjid Ar Raudhah.

Sebelum acara haul berlangsung, terlebih dulu dilaksanakan Salat Magrib berjemaah dan dilanjutkan Salat Hajat yang dipimpin Guru Rasyid Ridha, kemudian pembacaan kalam illahi oleh Guru Syaiful Rahman, Imam Besar Masjid Raya Sabillal Muhtadin Banjarmasin.

Puncak haul yang dihadiri Alim Ulama dan para habaib serta pengusaha perumahan H Hasbullah serta H Norhin tersebut, sangat khusyuk dilaksanakan. Dimulai pembacaan syair maulid Habsy yang dipimpin Guru Ahyat hingga menaqib Abah Guru Sekumpul yang dibacakan KH Muadz Hamid.

Baca Juga : Bank Kalsel Gelar Peringatan Isra Mikraj dan Haul Guru Sekumpul

Baca Juga : Ribuan Jemaah Ikuti Haulan Guru Sekumpul di Desa Binjai

Guru Muaz pernah mengajar di Pondok Pesantren Darussalam ini, membacakan manaqib KH Zaini Abdul Ghanie. Abah Guru Sekumpul selalu berbaik sangka, sehingga sejak kecil sudah terpelihara dari hal yang tidak terpuji, dengan izin Allah SWT.

“Semoga kita husnul khotimah, seperti ibarat tanah subur dipupuk dan dipelihara. Keturunan orang alim,” katanya.

Manaqib Abah Guru Sekumpul dibacakan KH Muadz Hamid.

Abah Guru Sekumpul lahir sekitar pukul 02.00 Wita, malam Arba 27 Muharram 1361 Hijriah atau 11 Februari 1942 di Desa Tunggul Irang, Martapura. Abah Guru Sekumpul wafat di Martapura pada 10 Agustus 2005.

Diceritakannya, ada tiga guru utama yang mendidik dan mentarbiyah Abah Guru Sekumpul dalam permulaannya menuntut ilmu.

Guru pertama adalah paman Abah Guru sendiri yakni Guru Seman Mulia, dilanjutkan oleh Guru Anang Sya’rani Arief dan ketiga oleh Guru Syarwani Abdan Bangil. Oleh Guru Anang Sya’rani, Abah guru memperoleh ilmu fiqih dan hadits, kepada Guru Bangil Abah guru memperoleh ilmu tasawuf yaitu ilmu tentang penyucian hati dari sifat jelek yang ada di dalam diri.

Abah Guru Sekumpul, lanjutnya, juga merupakan seorang aulia yang berbakti kepada kedua orang tua.

Dahulu sempat Abah Guru bercerita, bahwa sebelum meninggal ayah beliau yaitu Abdul Ghani sudah memaafkan Abah Guru Sekumpul dari ujung kaki sampai ke ujung kepala. Ini merupakan tanda adab dan bakti Abah Guru kepada ibu bapaknya semasa hidup.

“Semoga kita yang berhadir malam ini mendapatkan keberkahan Rasulullah dan Abah Guru Sekumpul,” tuturnya.