Resmikan Kampung Keluarga Berkualitas, Kepala BKKBN RI sebut Kotabaru Kota Terindah yang ada di Kalimantan

KOTABARU, klikkalsel.com – Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana (DPPPPPAKB) Kotabaru, melaksanakan kegiatan peresmian Desa Kampung Keluarga Berkualitas se Kabupaten Kotabaru Tahun 2023.

Selain meresmikan Desa Kampung Keluarga Berkualitas, juga dilaksanakan launching Dashat, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting.

Kegiatan ini berlangsung di Aula Wisata Hutan Meranti Kecamatan Pulaulaut Utara Desa Sebelimbangan, Rabu (17/05/2023).

Membuka peresmian ini, Kepala BKKBN RI Dr. Hasto Wardoyo mengungkapkan, optimis dengan SDM di Kabupaten Kotabaru akan berkembang dengan baik, apalagi adanya gerakan Dashat.

“Optimis SDM di Kabupaten Kotabaru akan berkembang dengan baik apa lagi adanya perusahan-perusahan , dan adanya gerakan Dashat (dapur sehat atasi stunting) akan ada dalam kampung keluarga berkualitas. Apalagi selama saya keliling berkunjung Kabupaten kotabaru merupakan Kota yang terindah sepulau kalimantan, ungkap Kepala BKKBN RI,” ungkapnya.

Selain itu, Kepala BKKBN RI juga mengucapkan terima kasih kepada Bupati Kotabaru sebagai pelopor untuk pencanangan Kampung KB, dan Kabupaten Kotabaru merupakan kabupaten pertama dalam peresmian Desa Kampung Keluarga Berkualitas.

Sementara itu, Bupati Kotabaru H Sayed Jafar mengajak seluruh stakeholder berkolaborasi dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Kotabaru.

“Saya mengajak seluruh stakeholder untuk dapat terus meningkatkan koordinasi dan memperkuat kolaborasi agar program Kampung Keluarga Berkualitas dan Dashat dapat berjalan dengan baik sehingga target penurunan angka stunting nasional sebesar 14% dan di Kabupaten Kotabaru sebesar 13,24 % pada tahun 2023 dapat terwujud sesuai dengan harapan kita bersama,” jelas Bupati Kotabaru.

Sedangkan dalam laporan Kepala DPPPAPPKB Kotabaru, Sri Sulistiyani mengatakan, adapun program yang dilaksanakan dalam percepatan penurunan stunting dari berbagai lintas sektor dan memberikan edukasi kepada para remaja maupun ibu hamil.

“Dalam rangka meningkatkan kualitas keluarga dan SDM terkait untuk percepatan penurunan angka stunting ada program salting ( sedekah lawan stunting ) dan setiap jumat untuk setiap SKPD agar melaksanakan SALTING,” Ungkap Kepaal DPPPAPPKB.

Dan perlu diketahui, DASHAT merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam upaya pemenuhan gizi seimbang bagi keluarga beresik stunting yang memiliki calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui, baduta/balita stunting terutama dari keluarga kurang mampu. Dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang dapat dipadukan dengan kontribusi dari mitra lain.

Peresmian Desa Kampung Keluarga Berkualitas dan Dashat ditandai dengan pemukulan gong oleh Kepala BKKBN RI bersama Bupati Kotabaru, dan dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan dari BKKBN Provisi Kalsel kepada Pemerintah Kabupaten Kotabaru sebagai Kabupaten Keluarga Berkualitas di Provinsi Kalsel.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Kotabarub menyerahkan plakat kepada BKKBN RI dan secara simbolis menyerahkan antropometri kit dari Dinas Kesehatan kepada kader posyandu babaraan Desa Gunung Sari.

Sementara penyerahan portabel dari Dinas Kesehatan kepada Puskesmas Dirgahayu, dan penyerahan paket nutri kehamilan kepada 3 orang ibu hamil yang diberikan PT. Arutmin.

Bantuan tengki septik individual kepada keluarga beresiko stunting dengan bantuan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, bantum sosial melalui program keluarga harapan dari Dinas Sosial kepada keluarga dan anak-anak beresiko stunting.

Baca Juga : Ciptakan Kegaiatan Agamis Melalui Polisi Pejuang Subuh, Begini Tanggapan Wabup Kotabaru, Andi Rudi Latif

Baca Juga : Didampingi Bupati dan Forkopimda, Danlanal Kotabaru Sampaikan Program KBN ke Wakil Presiden RI

Juga penyerahan rehab rumah tidak layak huni dari Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman Pertanahan sebanyak 14 unit yang diserahkan secara simbolis 2 unit.

Sebelumnya dilaksanakan Rapat Koordinasi Tim Percepatan dan Penurunan Stunting (TPPS) di Kabupaten Kotabaru, yang juga dihadiri Kepala BKKBN RI Dr. Hasto Wardoyo, SP.Og guna menyampaikan strategi dalam menurunkan angka stunting, yang berlangsung di OproomSetda Kotabaru, Rabu (17/05/2023).

Seperti yang diketahui, penurunan stunting sudah diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yabg holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara pemangku kepentingan.

Dan dalam sambutan tertulis Bupati Kotabaru H Sayed Jafar selaku Pengarah Tim Pencengahan dan Percepatan Penurunan Stunting ( TPPS ) Kabupaten Kotabaru yang dibacakan Asisten I Minggu Basuki mengungkapkan, Kabupaten Kotabaru masih memiliki pekerjaan rumah yang besar untuk menurunkan angka pravelensi stunting, dimana berdasarkan SSGI tahun 2021 prevalensi masih sebesar 21,8% dan masih memiliki target penurunan pada tahun 2024 nanti sebesar 13,24%.

Selain itu, sebagai aksi nyata dari rapat koordinasi tim percepatan penurunan angka stunting diantaranya memberikan makanan tambahan, perbaikan sanitasi air bersih.

“Penurunan pada desa lokasi dari 41 desa di tahun 2021 menurun menjadi 31 desa pada tahun 2022 dan saat ini menjadi 24 desa, pada tahun 2023 dari 198 desa dan 4 kelurahan SeKabupaten Kotabaru. Pemberian makanana tambahan serta melalui dapur sehat atasi stunting dengan kegiatan dikampung KB ( Keluarga Berkualitas ) yang saat ini terdapat 43 kampung KB di Kabupaten Kotabaru. Dan telah dikukuhkannya Bapak/Bunda Asuh Anak ( BAAS ) Serta adanya bantuan dari perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Kotabaru melalui dana CSR, serta adanya penyuluhan dan edukasi kepada remaja dan ibu hamil,” ungkap Asisten I.

Serta berharap dengan semua kegiatan dan program dapat berjalan dalam penurunan angka stunting di Kotabaru.

“Berbagai program dan kegiatan yang dijalankan di Kabupaten Kotabaru dalam rangka penurunan stunting, saya harap dapat dilaksanakan secara sinergis melalui pengaktifan peran Pemerintah, Perguruan Tinggi, Swasta, Masyarakat dan Media. Serta berharap dapat terciptanya keakuratan dan keterpaduan data dalam sistem pelaporan apapun, sehingga tidak ada kekeliruan dalam analisis data dan permasalahan sebagai dasar perencanaan intervensi,’ Harap Asisten I.

Sementara itu, Kepala BKKBN RI Dr. (Hc ). Dr. Hasto Wardoyo, SP.Og (K) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Kotabaru guna menyampaikan strategi, yang dilakukan pemerintah untuk mencegah dan menurunkan angka stunting, dalam rangka mewujudkan Generasi Emas tahun 2045.

“Dengan memanfaatkan SDM yang ada, dan optimis angka stunting di Kabupaten Kotabaru akan turun seperti yang terjadi di daerah-daerah lain, dengan strategi mencegah lahirnya stunting baru caranya dengan yang akan menikah harus aman dan diberikan edukasi, dan ada 4 hal sumber dana yang bisa dipakai yaitu, Dana Desa, DHK Dinas Kesehatan, PHK Program dari Kementrian Sosial, dan Gotong Royong Bapam/Bunda Asuh,” ucap Kepala BKKBN RI.(adv/restu)

Editor : Amran