Pusat Minta Percepatan Vaksinasi Lansia, Gubernur Kalsel Turun Desa-desa

Jakarta, klikkalsel.com – Pemerintah terus menggencarkan pemerataan vaksinasi bagi kelompok lanjut usia (lansia). Selain memastikan ketersediaan vaksin dan distribusi cepat ke berbagai lokasi, pemerintah mengimbau masyarakat turut mendukung program ini guna mengoptimalkan perlindungan kesehatan lansia dari Covid-19.

Masyarakat dapat membantu lansia mengakses lokasi vaksinasi, mengawal kesehatan mereka, serta menghindarkan para lansia dari paparan informasi yang tidak benar terkait vaksinasi.

Data 7 September 2021, dari 21.553.118 orang target vaksinasi lansia, tercatat 31,71% telah mendapatkan suntikan dosis pertama dan 20,97% telah divaksin lengkap. Dalam Dialog Produktif Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9) – KPCPEN, belum lama tadi, Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi menjelaskan, bahwa vaksinasi lansia telah dilaksanakan sejak pertengahan Maret, setelah vaksinasi untuk tenaga kesehatan dan petugas publik.

Ia menegaskan bahwa saat ini kelompok lansia tetap menjadi prioritas vaksinasi Covid-19.

Baca juga: Paman Birin Tancap Gas ke 13 Kabupaten/Kota Genjot Vaksin Bergerak Selama 4 Hari

“Untuk mendorong percepatan vaksinasi lansia, salah satu strategi pemerintah untuk itu adalah mengaitkan capaian lansia dengan status PPKM suatu daerah,” ujar Nadia.

Tantangan vaksinasi lansia di antaranya adalah mobilitas, yakni keterbatasan fisik dan biaya transportasi. Untuk itu, kata Nadia, harus diupayakan adanya kemudahan akses layanan vaksinasi bagi mereka.

Kendala lainnya adalah mengenai informasi yang keliru tentang vaksinasi. Dalam hal ini, diharapkan peran serta berbagai pihak termasuk para tokoh agama dan masyarakat dalam membantu memberikan sosialisasi dan edukasi kepada para lansia.

Sementara itu, Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor berinsiatif melakukan ‘Vaksinasi Bergerak’ di 13 Kabupaten/Kota selama 4 hari, 6-9 Oktober. Gubernur yang akrab disapa Paman Birin itu turun langsung ke desa-desa, menggunakan motor trail bersama rombongan SKPD. Target sasaran sendiri sebanyak 8.500 dosis.

Baca juga: Rangkul Santri Saat Divaksin, Paman Birin Bacakan Surah Al Ashr

Tujuannya, selain percepatan vaksinasi juga mendorong kesadaran masyarakat untuk mendapatkan vaskin Covid-19 tak terkecuali para lansia. Kehadiran gubernur itu diganjar antusias warga untuk vaksinasi di setiap desa yang dikunjungi.

“Perlu percepatan vaksinasi di Kalsel agar herd immunuty terbentuk. Ini adalah bagian ikhtiar kita bersama melawan pandemi Covid-19,”ucapnya.

Adapun tempat yang didatangi gubernur di antara, sekolah, pondok pesantren, dan majelis taklim. Dengan optimis, dia mengatakan kepada masyarakat di setiap desa dikunjungi, bahwi pandemi Covid-19 harus dilawan secara gotong royong seluruh kalangan.

Di sisi lain, dalam hal mendorong kemauan lansia mendapatkan vaksinasi, aktor senior sekaligus public figure Slamet Raharjo menyebutkan perlunya membentuk pola pikir baru pada lansia, bahwa sesungguhnya dalam usaha nasional vaksinasi ini, lansia dapat menjadi garda terdepan dan memberikan contoh kepada yang lebih muda.

“Vaksinasi adalah sebuah keharusan. Bukan karena kita lansia maka dikejar vaksinasi, justru lansia harus punya keikhlasan. Usia bukan jadi halangan untuk berbakti kepada negara,” tandasnya.

“Lansia adalah akses tertinggi yang perlu dipelihara pemerintah karena memiliki pengalaman panjang. Karena tua dan berpengalaman, maka kita harus bisa menjaga diri sendiri karena paham pentingnya kesehatan,” tambah aktor yang sudah mendapatkan vaksin lengkap ini.

Definisi lansia di Indonesia, menurut Dokter Spesialis Penyakit Dalam / Vaksinolog dr. Dirga Sakti Rambe, adalah yang berusia di atas 60 tahun. Kelompok ini memiliki risiko tinggi untuk COVID-19 dalam hal gejala penyakit berat serta kematian. Di Indonesia, 46% lebih kematian COVID-19 terjadi pada lansia. Ia menegaskan, anggapan bahwa lansia tidak perlu vaksinasi karena sudah tua dan selalu ada di rumah, adalah keliru.

Justru karena memiliki risiko tinggi, maka lansia harus mendapatkan prioritasperlindungan kesehatan. Terkait vaksin dosis ketiga (booster) untuk lansia, Dokter Dirga mengatakan, secara medis, vaksin booster adalah keniscayaan, karena antibodi kita turun seiring waktu.

“Namun karena cakupan vaksinasi di Indonesia masih tergolong rendah, maka tahun ini fokus kita adalah pada perluasan vaksinasi. Jadi mari kita ikuti aturan dari pemerintah dan menunggu pengumuman resmi,” jelasnya.

Untuk membantu percepatan cakupan vaksinasi lansia, pemerintah terus mengimbau masyarakatagar mendorong, mengajak dan mendampingi para lansia mendapatkan vaksinasi. Hal ini berguna tidak hanya bagi perlindungan diri sendiri, namun juga supaya tidak menjadi sumber penularan. (rizqon)

Editor: Abadi