BANJARMASIN, klikkalsel.com – Progres pelaksanaan program National Urban Flood Resilience Project (NUFReP) di kawasan Jalan Veteran, Kota Banjarmasin sudah mencapai 25 persen.
Pengerjaan program NUFReP ini mulai dilakukan oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III sejak November 2024 lalu, dan hingga kini terus berprogres.
Untuk tahap 1 ini merupakan pengerjaan revitalisasi sungai veteran sepanjang 900 meter meliputi kawasan Klenteng sampai dengan Simpang Ulin.
BWS Kalimantan III mengklaim skema proyek revitalisasi Sungai Veteran yang tengah berjalan akan lebih efektif dalam mengendalikan banjir di kawasan tersebut.
Proyek revitalisasi yang didanai dari hibah Bank Dunia tahap 1 ini menelan anggaran sebesar Rp209 miliar dan ditargetkan rampung pada tahun 2026.
Baca Juga Pendangkalan Sungai Martapura Terus Meningkat, Banjir Rob di Banjarmasin Terancam Semakin Parah
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jaringan Sumber Air (PJSA) di BWS Kalimantan III, Ridwan Fauzi, menjelaskan bahwa proyek ini difokuskan untuk pengendalian banjir di kawasan Veteran dan sekitarnya.
“Nantinya Sungai Veteran ini akan memiliki lebar 8 meter dengan kedalam 3 sampai 4 meter. Diharapkan ini bisa sistem pengendalian banjir,” ujarnya, Kamis (8/5/2025).
Namun, pelebaran sungai secara merata ini menyebabkan beberapa titik badan sungai mengalami penyempitan. Salah satu lokasi yang terlihat terdampak adalah kawasan di belakang Klenteng Soetji Noerani, di mana pengerjaan sedang berlangsung.
Di lokasi tersebut, telah dilakukan pemasangan Corrugated Concrete Sheet Pile (CCSP) atau panel beton precast sebagai penahan air di tengah aliran sungai.
Selain itu, juga dilakukan pengurugan tanah untuk pembangunan jalan inspeksi di sepanjang sisi sungai.
Kondisi ini menimbulkan sejumlah pertanyaan dan kritik dari masyarakat mengenai penyempitan sungai yang terjadi.
Menanggapi hal tersebut, Ridwan menegaskan bahwa kapasitas tampungan air justru akan meningkat setelah proyek rampung sepenuhnya. Berdasarkan perhitungannya, kapasitas debit air Sungai Veteran saat ini hanya sekitar 3,5 meter kubik per detik.
“Tapi ketika sudah kita kerjakan dengan desain yang telah direncanakan itu, maka volume debit banjir akan meningkat menjadi 35 meter kubik/detik,” jelasnya.
Peningkatan kapasitas ini didukung oleh pembangunan pintu air dan rumah pompa di tiga lokasi, yakni Klenteng Soetji Noerani, Sungai Bilu, dan Sungai Gardu.
“Jadi harapannya rumah pompa yang ada di masing-masing outlet ataupun inlet Sungai Veteran ini bisa membantu mengatur tinggi aliran air,” ungkapnya.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai dan Pantai BWS Kalimantan III, Anjas, menambahkan bahwa progres proyek saat ini telah mencapai 25 persen.
“Juga kita sudah melakukan pemancangan Spun Pile untuk Rumah Pompa di Sungai Gardu dan Sungai Bilu,” tandasnya.(fachrul)
Editor : Amran





