BANJARMASIN, klikkalsel.com – Program Studi (Prodi) Bimbingan Konseling (BK) FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) gelar Seminar seputar perilaku dan problematika remaja bantaran sungai, di Swiss Bell Hotel, Sabtu (11/12/2021).
Diprakarsai mahasiswa-mahasiswi Prodi BK FKIP ULM Angkatan 2020 , Seminar ini diangkat berdasarkan Pola perilaku Bullying pada Remaja Bantaran Sungai Barito.
Menurut Ketua Pusat Layanan Bimbingan Konseling BK FKIP ULM yang berperan sebagai Dosen Pembimbing pada penelitian ini, Nina Permatasari, mengatakan kegiatan tersebut merupakan seminar tahunan yang merupakan mata kuliah Problematika Perilaku Anak atau Remaja di Bantaran Sungai.
“Ini merupakan mata kuliah khas studi bimbangan konseling ULM,” sebutnya.
Dimana fenomena yang terkuak melalui penelitian dan seminar ini memahami lebih lanjut perilaku dan karekter masyarakat bantaran sungai. Sehingga guru BK di sekolah untuk bisa ciptakan metode dan cara terbaik atasi berbagai problematika tersebut.
“Ini dilakukan sebagai langkah awal sebelum para guru BK terjun ke lapangan,” katanya.
Ditambahkannya pula, perkembangan globalisasi tak bisa dipungkiri dimana remaja sangat banyak terlibat didalamnnya terlebih interaksi Media Sosial. Dan tanpa disadari perilaku bullying tersebut, bisa terlibat sebagai pelaku, korban bahkan menjadi penontonnya.
“Objeknya adalah siswa SMP dan SMA yang menjadi program layanan Bimbingan Konseling,”ucapnya.
Baca Juga : G20 Momen Menunjukkan Kemajuan E-commerce dan Pendidikan Tanah Air ke Mata Dunia
Baca Juga : Kecewa Performa Barito Putera Anjlok, Supporter Minta Djanur Angkat Kaki
Hendro Yulius Suryo Putro, Dosen BK ULM dan juga tim penelitian tersebut mengatakan, para mahasiswa-mahasiswi Prodi BK FKIP ULM mendapati cukup banyak problematika pada remaja yang sehari-hari hidup di bantaran sungai di Batola.
“Problematika sosial yang didapati termasuk dari aspek kepercayaan diri, karir dan pendidikan,” katanya.
Dengan penelitian diharapkan tersebut bisa mengarah yang lebih baik. Dan ini menjadi pekerjaan rumah bersama termasuk para pendidik, orang tua dan pihak lainnya untuk lebih tanamkan pendidikan watak, moralitas, tanggung jawab sosial dan keyakinan beragama kepada anak-anak dan remaja.
“Ini adalah tanggung jawab kita bersama untuk menjadikan generasi penerus sebagai harapan generasi bangsa,” pungkasnya. (azka)
Editor : Akhmad